pangkalan gas elpiji bersubsidi di Kepahiang di sidik Polisi, guna antisipasi kelangkaan dan melonjaknya harga - Ngenelo.net/Istpangkalan gas elpiji bersubsidi di Kepahiang di sidik Polisi, guna antisipasi kelangkaan dan melonjaknya harga - Ngenelo.net/Ist

NGENELO.NET, – Rabu 18 Desember 2024, Tim Unit Tipidter Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu, melakukan sidak terhadap sejumlah pangkalan gas elpiji 3 Kg dan beberapa pengecer di wilayah Kabupaten Kepahiang.

Sidak ini di lakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan lonjakan harga gas bersubsidi tersebut.

Hasil sidak mengungkap adanya satu pangkalan gas yang melanggar ketentuan dengan menyembunyikan papan merk yang seharusnya di pasang dengan jelas di lokasi tersebut.

Kapolres Kepahiang, AKBP. Eko Munarianto, S.IK, melalui Kasat Reskrim AKP. Sujud Alif Yulamlam, S.IK, beserta Kanit Tipidter, Ipda. Fredo Ramous, S.Sos, menjelaskan bahwa pihaknya menemukan pangkalan gas elpiji 3 kg nakal.

Berlokasi di Jalan Baru, Kelurahan Pasar Ujung, yakni dengan menyembunyikan papan merk dan menggunakan papan merk yang bukan milik pangkalan tersebut.

Papan merk yang terpasang malah mencantumkan alamat yang tidak sesuai, yakni alamat di Desa Bukit Menyan. Sementara pangkalan yang tersebut berada di wilayah yang berbeda.

“Kami temukan bahwa pangkalan gas ini tidak menampilkan papan merk dengan benar,” ujar Ipda Fredo Ramous, Kanit Tipidter.

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa sidak ini juga di lakukan untuk memeriksa pengecer-pengecer gas elpiji 3 Kg yang sering kali menjual gas dengan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pangkalan-pangkalan gas elpiji yang tidak mematuhi regulasi ini berpotensi menyebabkan lonjakan harga yang merugikan masyarakat. Terutama di kalangan konsumen yang tidak mengetahui ketentuan harga resmi.

Sidak Harga Gas Elpiji 3 Kg: Polisi Selidiki Lonjakan Harga Gas Bersubsidi

Dalam perkembangan lebih lanjut, sidak yang di lakukan oleh Unit Tipidter Polres Kepahiang juga mengungkapkan fakta mengenai lonjakan harga gas elpiji bersubsidi.

Berdasarkan informasi yang di terima dari masyarakat, banyak pengecer yang menjual gas elpiji 3 Kg dengan harga yang jauh melebihi HET yang sudah di tetapkan.

Beberapa pengecer bahkan di temukan menjual gas elpiji dengan harga lebih dari Rp30 ribu per tabung.

Selain itu, Kanit Tipidter, Ipda. Fredo Ramous, S.Sos, menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab lonjakan harga ini adalah kurangnya transparansi dari pangkalan dalam menetapkan harga gas elpiji 3 Kg.

Ketidaktahuan masyarakat terhadap harga eceran tertinggi (HET) juga menyebabkan harga gas bersubsidi di pangkalan melonjak, bahkan sebelum mencapai pengecer.

“Banyak masyarakat yang tidak tahu tentang HET, harga gas elpiji 3 Kg di pangkalan bisa melonjak. Sehingga di pengecer harga bisa lebih Rp30 ribu,” jelas Kanit Tipidter.

Polisi berencana untuk terus melakukan penyelidikan terkait praktik jual beli gas elpiji 3 Kg yang tidak sesuai dengan HET.

Selain itu, penyelidikan juga akan di lakukan untuk mengantisipasi adanya praktik penimbunan gas menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jangan sampai terjadi kelangkaan dan harga melonjak tinggi.

“Temuan dari sidak ini akan kami tindak, agar masyarakat tidak di rugikan,” ungkapnya.

Pangkalan Gas Elpiji di Kepahiang Akan Diperiksa Secara Rutin

Sejauh ini, sidak yang di lakukan oleh Unit Tipidter Polres Kepahiang belum berakhir.

Petugas masih melanjutkan pemeriksaan terhadap pangkalan gas elpiji di wilayah Kecamatan Tebat Karai hingga Muara Kemumu.

Pihak kepolisian memastikan bahwa seluruh pangkalan gas elpiji 3 Kg yang ada di wilayah Kepahiang akan di periksa secara rutin. Ini untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

“Semua pangkalan gas elpiji 3 Kg (di Kepahiang, red) akan di periksa dan setiap temuan yang ada akan di catat. Temuan-temuan ini akan menjadi bahan koordinasi bersama instansi terkait,” tutup Ipda Fredo.