Para pemimpin dunia mengecam keras upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu 14 juli 2024 dalam kampanye presiden di Pennsylvania.
Di lansir ngenelo.net dari laman BBC.com, mereka mengekspresikan keterkejutannya dan menekankan perlunya mengatasi kekerasan politik demi pemulihan negara.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa dirinya “kesal dengan pemandangan yang mengejutkan.”
Selain itu, ia juga menegaskan, “Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak boleh terjadi di masyarakat kita.”
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengutuk penembakan tersebut sebagai “tindakan kekerasan politik.”
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyerukan penegasan melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menekankan bahwa tidak ada pembenaran untuk kekerasan ini dan berharap Trump segera pulih, mengingat kritiknya terhadap bantuan militer AS kepada Ukraina.
Reaksi serupa juga datang dari pemimpin dunia lainnya. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyebut insiden ini “mengkhawatirkan dan mengkonfrontasi.”
Sedangkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan “tragedi bagi demokrasi kita.”
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan bahwa ia “muak” dengan apa yang terjadi dan menyatakan bahwa “kekerasan politik tidak pernah bisa di terima.”
Pemimpin dari berbagai negara, termasuk Israel, India, dan Brasil, juga menyatakan solidaritas dan mengecam tindakan tersebut.
Presiden Nigeria, Bola Tinubu, menegaskan bahwa serangan terhadap Trump adalah “tidak mengikuti norma demokrasi” dan menyampaikan simpati kepada keluarga korban.
