Kota Sawahlunto merayakan Galanggang Arang tahun 2024 dengan penuh semangat.
Sebab, kali ini memiliki makna khusus, yakni bertepatan dengan peringatan 5 tahun penetapan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada 6 Juli 2019.
Acara yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 6 Juli ini di selenggarakan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek R.I., dengan tujuan menguatkan ekosistem WTBOS.
WTBOS telah di akui sebagai salah satu dari enam warisan dunia kebudayaan Indonesia yang berharga.
Artinya, sejajar dengan ikon-ikon seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan lainnya.
Keberadaannya tidak hanya memperlihatkan sejarah Indonesia yang berpengaruh dalam konteks global.
Tapi juga mengajarkan pentingnya mempertahankan kritis terhadap warisan kolonialisme.
Galanggang Arang 2024 di mulai dari perayaan awal di Jembatan Siti Nurbaya pada 4 Mei.
Kemudian di lanjutkan dengan kegiatan di Solok, dan kini berpusat di Sawahlunto.
Acara ini memanfaatkan cagar budaya WTBOS.
Seperti PLTU Salak, Taman Silo, dan Museum Goedang Ransoem, sebagai pusat kegiatan seni, budaya, dan pendidikan masyarakat.
Beberapa rangkaian kegiatan menarik dalam Galanggang Arang 2024.
Di antaranya, pertunjukan seni tradisional, lokakarya dan diskusi mendalam tentang nilai-nilai WTBOS.
Selain itu, pameran foto dan instalasi seni, serta bazar kuliner dan UMKM lokal yang memperkaya pengalaman para pengunjung.
Tidak ketinggalan, pawai budaya yang menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Sawahlunto turut memeriahkan acara ini.
Lestarikan Nilai Budaya WTBOS
Galanggang Arang 2024 di harapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat.