Raja Terdiam Seribu Bahasa Karena Abu Nawas
ABU Nawas diminta raja melakukan sesuatu hal yang tak masuk akal. Balasannya, Abu Nawas memberikan jawaban yang sama sekali membuat membuat raja terdiam seribu bahasa.
Raja tak bisa berkata-kata lagi. Apa yang diminta raja? Berikut ceritnya.
Tidak seperti biasa, hari itu Baginda tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.
Baginda mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat jelata. Di sebuah perkampungan beliau melihat beberapa orang berkumpul.
Setelah Baginda mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan kuliah tentang alam barzah.
Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ. Ia bertanya kepada ulama itu.
“Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang di alaminya.
Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang di lihat mata? “Ulama itu berpikir sejenak kemudian Ia berkata,
“Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca indera yang lain. Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur?
Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya di gigit ular, diganggu dan sebagainya. Ia juga merasa sakit dan takut ketika itu bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya.
Pintu Akhrat
Ia merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa.