Ilustrasi QRIS OVO.Ilustrasi QRIS OVO.

Seiring dengan perkembangan transaksi digital yang semakin meluas, khususnya menggunakan teknologi QRIS, keamanan dan kehandalan layanan menjadi sorotan utama.

Ini di alami Ary, warga kota Bengkulu, salah seorang pengguna layanan OVO .

Di ungkapkannya pengalaman pahit setelah mengalami kegagalan transaksi menggunakan QRIS OVO.

Di ceritakannya, pada tanggal 5 juni 2024 ia melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS OVO.

Mulanya, status pengiriman pending, ia segera melaporkan kepada cs OVO dan di minta bersabar menunggu.

Hasilnya, 4 jam kemudian status berubah menjadi sukses, namun sayangnya setelah di konfirmasi ke tujuan, dana tidak masuk.

Setelah mengetahui dana tidak sampai tujuan padahal status sukses, ia menghubungi cs OVO kembali.

Ia sempat kesal, karena setiap laporan selalu di suguhi pertanyaan itu-itu saja.

Sementara, setiap pertanyaannya sendiri tidak ada jawaban yang pasti.

Pasca kejadian, di ungkapnnya ia setiap hari menghubungi cs OVO untuk mendapat kejelasan.

Hasilnya ia di suruh menunggu hingga 5 hari kerja.

Ternyata, setelah 5 hari kerja belum juga ada hasil dari laporannya, ia menghubungi kembali pihak OVO.

Hasilnya semakin tidak masuk akal, ia di suruh menunggu hingga tanggal 1 juli, dengan alasan sudah di tangani oleh tim dan dalam pengajuan pengembaian dana ke pihak penerbit QRIS.

Dan pengembalian dana kan di proses di hari kerja selanjutnya.

Dengan begitu, artinya lebih sebulan OVO membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah ini.

“Berdasarkan nomor tiket komplaint laporan saya di suruh menunggu hingga 1 Juli 2024, itupun jika permohonan di terima pihak penerbit QRIS, pengembalian akan di proses 1 x24 jam berikutnya,” keluh Ary.

OVO: Hindari QRIS untuk Transfer ke Rekening Bank

Ary melanjutkan, ada yang menarik dari jawaban OVO melalui email yang ia terima, OVO menyarankan pengguna untuk menghindari menggunakan QRIS untuk transfer ke rekening bank karena berpotensi mengalami kegagalan.