Akal Abu Nawas Demi Cuan 100 Dinar dari Raja
DENGAN segala cara Abu Nawas pasti akan menyanggupi apa yang telah di perintahkan raja kepadanya.
Tentu saja dengan gaya dan akalnya, Abu Nawas sekuat tenaga akan memenuhi perintah kepadanya.
Apalagi perintah tersebut di iming-imingi cuan hingga 100 dinar. Ini pula akan dijabani Abu Nawas, meski perintah yang di lakukan secara logika tak masuk akal.
Seperti yang di perintahkan raja kali ini. Abu Nawas di perintah membawa ibunya ke istana, meski raja tahu ibunya sudah meninggal.
Ya, permintaan raja ini bermula saat dirinya bercakap-cakap dengan Abu Nawas. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran di benak Sultan.
“Bukankah Ibu si Abu Nawas ini sudah meninggal?
Aku ingin mencoba kepandaiannya sekali lagi, Aku ingin menyuruh dia membawa ibunya ke istanaku ini. Kalau berhasil akan aku beri cuan seratus dinar.
“Hai, Abu Nawas,” titah Sultan, “Besok bawalah Ibumu ke istanaku, nanti aku beri engkau hadiah seratus dinar.” Abu Nawas kaget.
“Bukankah beliau sudah tahu kalau ibuku sudah meninggal, tapi mengapa beliau memerintahkan itu,” pikirnya.
Namun dasar Abu Nawas, ia menyanggupi perintah itu. “Baiklah, tuanku, esok pagi hamba akan bawa ibu hamba menghadap kemari,” jawabnya mantap.
Setelah itu ia pun mohon diri. Sesampai di rumah, setelah makan dan minum, ia pergi lagi.
Di jelajahinya sudut-sudut negeri itu, menyusuri jalan, lorong dan kampung, untuk mencari seorang perempuan tua yang akan dijadikan sebagai ibu angkat.
Rupanya tidak mudah menemukan sesosok perempuan tua. Setelah memeras tenaga mengayun langkah ke sana k emari hingga jontor, barulah ia menemukan yang dicari.
Atur Siasat
Perempuan itu adalah seorang pedagang kue apem di pinggir jalan yang sedang memasak kue-kue dagangannya. Dihampirinya perempuan tua itu.