Tata Cara Mandi, Niat dan Bacaan Salat Idul Fitri LengkapTata Cara Mandi, Niat dan Bacaan Salat Idul Fitri Lengkap. foto: ngenelo.net-

NGENELO.NET, RELIGI – Berikut seputar informasi mandi sebelum sebelum melaksanakan Salat Idul Fitri, serta niat dan bacaan salat Id.

Umat muslim di negeri ini, akan melaksanakan salat Idul Fitri 1446 Hijriah, besok Senin 31 Maret 2025. Ketetapan 1 Syawal 1446 ini sendiri diputuskan pemerintah dalam hal ini Kemenag RI, lewat Sidang Isbat, Sabtu 29 Maret 2025.

Nah, bagi umat muslim melaksanakan mandi sebelum sebelum melaksanakan salat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah.

Bukan sekedar mandi membersihkan diri saja, namun ada amalan lain yang terdapat saat umat muslim melaksanakan mandi salat Idul Fitri.

Dikutip dari laman NU Online, Minggu 30 Maret 2025 menurut Imam Al-Ghazali waktu pelaksanaan mandi bisa sebelum atau setelah salat subuh di pagi hari. Hal ini sebagaimana petunjuk Imam al-Ghazali.

Atau jauh sebelumnya, yakni mulai tengah malam sebagaimana penjelasan Syekh al-Baijuri dalam kitabnya Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al- Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’.

Adapun lafal niat mandi sunnah Idul Fitri adalah sebagai berikut. نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu ghusla ‘idil fithri sunnatan lillahi ta’ala “Aku niat mandi Idul Fitri, sunnah karena Allah ta’ala.”

Saat mandi, dilakukan sebagaimana mandi seperti biasanya. Dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air.

Adapun tata cara lengkap pelaksanaan salat Idul Fitri adalah sebagai berikut:

1. Niat

Shalat Id Hal pertama yang perlu dilakukan dalam shalat id adalah membaca niat. Kalau menjadi makmum ditambah lafal ma’muman, sedangkan saat menjadi imam ditambah bacaan imaaman. أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (ma’mûman/imâman) lillahi ta’ala. “Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Untuk diketahui, hukum pelafalan niat adalah sunnah. Sementara yang wajib yaitu ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang akan menunaikan salat sunnah Idul Fitri.

Sebelumnya, salat di mulai tanpa azan dan iqamah (karena tidak di sunnahkan), melainkan cukup dengan menyeru “ash-shalâtu jâmi‘ah”.

2. Takbiratul Ihram

Sebagaimana salat biasa, salat Idul Fitri juga terdapat takbiratul ihram. Usai membaca doa iftitah, di sunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di sela-sela tiap takbir itu di anjurkan membaca: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila

“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.” Atau membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

3. Membaca Al-Fatihah

Setelah selesai membaca iftitah dan melakukan takbir sebanyak tujuh kali, wajib membaca surat Al-Fatihah. Lalu di anjurkan membaca surat Al-A’la.

Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

4. Rakaat Kedua

Di dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, di sunnahkan takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan allâhu akbar seperti rakaat sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana di jelaskan pada poin kedua. Kemudian baca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-Ghâsyiyah.

Kemudian di lanjutkan dengan gerakan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam. Untuk diketahui, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) adalah sunnah, sehingga tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat Id apabila terjadi kelupaan mengerjakannya.

5. Mendengar Khutbah

Setelah salat selesai dengan di akhiri gerakan salam, jamaah tidak di sarankan buru-buru pulang, tetapi perlu mendengarkan khutbah Idul Fitri sampai selesai.

Kecuali bila salat id di tunaikan tidak secara berjamaah. Hal tersebut sebagaimana di ungkapkan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadits: السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس

“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i) Untuk khatib, di sunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali.

Demikian tata cara mandi, berikut niat dan bacaan saat melaksanakan salat Idul Fitri. Semoga bermanfaat.

NETWORK: Daftar Website

NetworK