KEPAHIANG, NGENELHO, – Pemerintah Kabupaten Kepahiang terus berupaya menekan angka pernikahan dini yang masih cukup tinggi di daerah tersebut. Salah satu langkah penting yang baru saja di ambil adalah pembentukan Gugus Tugas Pencegahan Pernikahan Dini pada Anak yang di luncurkan pada Selasa 22 Oktober 2024 di Aula Command Center Pemda Kepahiang.
Acara ini juga di meriahkan dengan peluncuran Buku Pintar Strategi Pencegahan Perkawinan Anak melalui Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Peluncuran buku ini di harapkan menjadi panduan bagi berbagai pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Bupati Kepahiang, Dr. Ir. H. Hidayattullah Sjahid.,MM.,IPU, dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka pernikahan dini di daerahnya.
Menurutnya, pernikahan dini dapat merugikan masa depan anak, terutama perempuan. Pernikahan dini sering kali berujung pada berbagai masalah kesehatan dan sosial yang serius. Seperti gangguan kesehatan reproduksi, kematian saat melahirkan, hingga masalah kesehatan mental dan kemiskinan.
Dampak Buruk Pernikahan Dini pada Anak Perempuan
Bupati Kepahiang menegaskan bahwa pernikahan dini adalah bentuk kekerasan terhadap anak, yang berdampak buruk tidak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan mental mereka.
Pernikahan dini di Kepahiang, terutama yang melibatkan anak perempuan, meningkatkan risiko gangguan kesehatan reproduksi, seperti komplikasi saat melahirkan, serta memperburuk kondisi psikologis para remaja tersebut.
“Pernikahan dini membawa dampak yang sangat besar bagi perempuan muda, baik dalam hal kesehatan maupun psikososial. Kita harus bersama-sama menekan angka ini demi masa depan generasi muda yang lebih baik,” ujar Bupati Kepahiang.
Selain itu, pernikahan dini juga berpotensi menyebabkan masalah sosial lainnya. Seperti stunting pada anak yang lahir dari pasangan yang menikah pada usia dini. Risiko perceraian juga meningkat seiring dengan usia pernikahan yang terlalu muda.
Oleh karena itu, upaya pencegahan sangat penting, salah satunya dengan edukasi kesehatan reproduksi yang menjadi bagian dari Buku Pintar yang di luncurkan.
Buku Pintar: Panduan Strategi Pencegahan Perkawinan Anak
Buku Pintar yang di luncurkan dalam acara tersebut merupakan alat edukasi yang mengintegrasikan strategi pencegahan pernikahan dini melalui pemahaman kesehatan reproduksi remaja.
Sementara, buku ini tak hanya di tujukan untuk pelajar dan remaja, tetapi juga untuk para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten. Seperti Dinas Kesehatan, BKKBN, serta LSM yang peduli terhadap hak anak dan perempuan.
Di harapkan melalui edukasi yang lebih intensif, pemahaman masyarakat tentang bahaya pernikahan dini dapat meningkat. Buku ini juga memberikan informasi yang lebih jelas mengenai hak-hak anak serta dampak sosial yang di timbulkan akibat pernikahan pada usia dini.
Sinergi Semua Pihak dalam Mencegah Pernikahan Dini
Bupati Kepahiang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam upaya menurunkan angka pernikahan dini di Kepahiang.
Kehadiran berbagai pihak, seperti BKKBN Provinsi Bengkulu, kepala dinas terkait, camat, serta aktivis perempuan dan anak, dalam acara ini di harapkan dapat memperkuat kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap perlindungan anak.
“Untuk itu, saya berharap adanya sinergi dari semua pihak dalam upaya menurunkan angka pernikahan dini di Kepahiang,” ungkap Bupati.
Melalui kolaborasi dan pemahaman bersama tentang dampak negatif pernikahan dini. Pemerintah dan masyarakat Kepahiang berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan demi masa depan generasi muda yang lebih sehat dan sejahtera.(prw)