Peretasan Akun Google Bisnis Mengancam Hotel-Hotel di IndonesiaPeretasan Akun Google Bisnis Mengancam Hotel-Hotel di Indonesia

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan bahwa sejumlah hotel di Indonesia baru-baru ini menjadi korban peretasan akun Google Bisnis.

Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga meluas ke beberapa kota besar di tanah air, termasuk Jakarta, Semarang, Denpasar, dan Makassar.

Menurut Ketua Harian Koordinator Wilayah (Korwil) PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, tindakan ini telah mengakibatkan gangguan signifikan terhadap operasi hotel-hotel tersebut.

“Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, itu juga terkena peretasan,” jelasnya dikutip dari Antara, Senin 12 Agustus 2024.

Modifikasi Kontak dan Rekening Bank

Puguh Sugeng Sutrisno mengungkapkan bahwa peretasan ini berdampak pada penggantian nomor WhatsApp (WA) di akun Google Bisnis dengan nomor telepon lokal.

Serta modifikasi akun rekening bank yang terhubung dengan jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Berdasarkan informasi yang di terima dari salah satu bank BUMN, terdapat transaksi yang menunjukkan pergeseran dana dari Indonesia Timur ke rekening pribadi yang tidak sah.

“Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi,” jelasnya.

Laporan ke Pihak Berwajib

Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, menyatakan bahwa pihaknya segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib, khususnya ke Bareskrim Polri.

Puguh Sugeng Sutrisno mengonfirmasi bahwa Hariyadi Sukamdani di jadwalkan untuk mengunjungi Bareskrim Polri hari ini untuk melaporkan kasus ini.

“Jadi selanjutnya, hari ini Ketua Umum kami yaitu Bapak Hariyadi Sukamdani akan ke Siber Bareskrim Polri untuk melaporkan terkait hal ini,” ungkap Puguh.

Lebih lanjut, Puguh menduga pelaku peretasan adalah warga lokal karena ada indikasi perubahan nomor telepon lokal pada akun Google Bisnis yang terpengaruh..

Langkah Tambahan oleh PHRI

Pihak PHRI berharap agar masalah ini dapat segera teratasi, mengingat dampaknya yang cukup besar terhadap operasional hotel.

Mereka juga merencanakan untuk melaporkan kasus ini ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

Ini sebagai langkah tambahan untuk memperkuat laporan yang telah di sampaikan di tingkat pusat.

Puguh Sugeng Sutrisno menegaskan bahwa tindakan ini sangat merugikan bisnis hotel.

Sebab itu, ia berharap agar investigasi dapat di lakukan secara cepat dan efektif.

“Menurut saya akan lebih kuat kalau masing-masing daerah melaporkan kejadian ini,” ungkapnya. .

Dampak Luas dan Tindakan yang Diharapkan

Dalam konteks ini, sekitar 35 hotel di Bandung dan sejumlah hotel besar di Surabaya juga teridentifikasi sebagai korban.

“Di Bandung kurang lebih 35 hotel, di Surabaya cukup banyak juga termasuk hotel-hotel besar, untuk jumlahnya saya segera update,” pungkas Puguh.

Pihak PHRI berkomitmen untuk memberikan pembaruan mengenai jumlah hotel yang terpengaruh seiring dengan berjalannya waktu.

Kasus ini menyoroti kebutuhan mendesak akan pengamanan digital yang lebih kuat bagi bisnis untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

PHRI berharap agar pihak berwajib dapat segera menangani kasus ini dengan serius.

Ini guna untuk melindungi industri perhotelan dari ancaman serupa di masa depan.

Himbauan kepada Masyarakat Pengguna Hotel

Sebagai langkah pencegahan, PHRI menghimbau masyarakat yang hendak menginap di hotel untuk selalu memverifikasi informasi kontak.

Selain itu cek rekening bank hotel melalui sumber resmi sebelum melakukan pembayaran atau transaksi.

Gunakan saluran komunikasi yang telah terverifikasi dan hati-hati terhadap perubahan informasi mendadak.

Selain itu, disarankan agar masyarakat selalu memastikan bahwa mereka bertransaksi melalui platform dan metode yang aman.

Keberhatian ini penting untuk menghindari kerugian dan memastikan pengalaman menginap yang aman dan nyaman.