NGENELO – Buku Sihir yang Hilang, pada suatu hari di kota Baghdad, Abu Nawas sedang berjalan-jalan di pasar yang ramai. Tiba-tiba, ia melihat seorang pedagang buku yang sedang merasa sangat sedih dan bingung.
Abu Nawas yang selalu penasaran dengan hal-hal baru segera mendekati pedagang buku itu dan bertanya, “Hai, sahabat! Mengapa wajahmu terlihat begitu muram?”
Pedagang buku itu menjawab dengan nada sedih, “Oh, Abu Nawas, aku sangat bersedih. Buku sihirku yang sangat berharga telah hilang! Itu bukan hanya buku biasa, itu adalah buku sihir paling kuat yang pernah ada di dunia ini, dan paling aku sesalkan sekalipun belum pernah ku buka, apalagi membacanya.”
Abu Nawas yang selalu cerdik dan punya selera humor yang tinggi, tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Dia berkata, “Tenang saja, teman. Aku akan membantumu menemukan buku sihirmu yang hilang, dengan satu syarat.”
Pedagang buku itu sangat gembira mendengarnya dan bertanya, “Apa syaratnya, Abu Nawas?”
Abu Nawas tersenyum dan berkata, “Syaratnya adalah kamu harus mengajari aku semua ilmu sihir dari buku itu setelah kami menemukannya.”
Pedagang buku itu dengan cepat setuju, karena dia sangat ingin mendapatkan bukunya kembali. Mereka pun segera berangkat mencari buku sihir yang hilang.
Mereka mencari ke sana ke mari, dari toko buku hingga ke tempat-tempat tersembunyi di kota Baghdad. Namun, mereka tidak bisa menemukan buku tersebut. Semua upaya mereka sia-sia.
Buku Sihir yang Hilang pun Ditemukan
Beberapa hari kemudian, Abu Nawas bertemu lagi dengan pedagang buku itu di pasar. Pedagang buku itu terlihat sangat bahagia dan bersyukur.
Abu Nawas bertanya, “Apakah kamu sudah menemukan buku sihirmu yang hilang?”
Pedagang buku itu tersenyum lebar dan berkata, “Ya, Abu Nawas, aku telah menemukannya! Tapi aku memiliki berita baik dan berita buruk.”
Abu Nawas penasaran dan bertanya, “Beritanya apa, sahabat?”
Pedagang buku itu menjawab, “Berita baiknya, aku telah menemukan buku sihirku yang hilang. Berita buruknya, bukunya ternyata berisi resep-resep masakan ala Abu Nawas, bukan ilmu sihir!”
Mereka pun tertawa bersama-sama, dan Abu Nawas berkata, “Nampaknya buku ini lebih cocok untuk mengisi perutku daripada pikiranku!”
Kisah lucu ini mengajarkan kita bahwa terkadang, apa yang kita cari mungkin bukanlah apa yang kita butuhkan, dan hidup bisa penuh dengan kejutan yang menggelitik tawa. Abu Nawas selalu bisa menghadirkan humor dalam setiap situasi, bahkan yang penuh misteri sekalipun.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News