Abu Nawas Tak Ingin Jadi Juara RenangAbu Nawas Tak Ingin Jadi Juara Renang

NGENELO – Pada suatu hari, di sebuah desa kecil yang di kenal dengan ketertiban dan keagamaannya, di adakan sebuah pertandingan renang yang sangat di nanti-nantikan.

Di kolam renang desa itu, Abu Nawas dan pesaingnya, Ali, bersiap untuk bersaing memperebutkan hadiah besar.

Keduanya berdiri di pinggir kolam, mata penuh semangat. Teriakan “Siap, Mulai, Renang!” menggema, dan mereka berdua meluncur ke dalam air dengan cepat seperti kilat.

Abu Nawas dan Ali berenang dengan sekuat tenaga, berusaha mencapai garis finish terlebih dahulu.

Sesaat sebelum mencapai garis finish, yang dapat di raih oleh Ali dengan mudah, Abu Nawas tiba-tiba berhenti, memandangi kolam renang dengan ekspresi ragu di wajahnya. Semua orang di sekitar kolam menjadi bingung dan bertanya-tanya mengapa Abu Nawas tiba-tiba berhenti.

Ali, dengan senyum kemenangan di wajahnya, berbalik kepada Abu Nawas dan bertanya, “Kenapa kamu berhenti, Abu Nawas? Aku akan menang dengan mudah!”

Abu Nawas dengan santai menjawab, “Aku tahu kamu akan menang, Ali. Tapi aku tidak ingin menjadi juara renang di dunia ini. Aku lebih suka menjadi juara di akhirat nanti, Ali!”

Semua orang yang hadir di sekitar kolam tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban kocak dan cerdik Abu Nawas.

Ali hanya bisa menggelengkan kepala, mengakui bahwa Abu Nawas selalu memiliki cara unik untuk menghadapi situasi, bahkan dalam pertandingan renang.

Cerita ini mengajarkan kita bahwa humor bisa menjadi cara yang baik untuk menghadapi persaingan, sambil selalu mengingatkan pentingnya akhirat dalam hidup kita.

Dapatkan Artikel Lainnya diGoogle News