NGENELO – Cerita Abu Nawas, suatu hari, Abu Nawas sedang berjalan-jalan di pasar kota Baghdad ketika ia melihat seorang tukang penyihir yang sedang melakukan pertunjukan sihir di tengah kerumunan orang.
Penyihir itu dengan bangga memamerkan kemampuannya untuk mengubah batu menjadi emas.
Abu Nawas yang selalu ingin tahu, tidak bisa menahan diri dan mendekati penyihir itu.
“Wah, sungguh luar biasa!” kata Abu Nawas dengan nada kagum.
“Tapi bisakah Anda mengubah sesuatu yang lebih berharga daripada emas?”
Sementara, Penyihir itu tertarik dengan tantangan Abu Nawas.
“Apa yang lebih berharga daripada emas?” tanyanya.
Abu Nawas tersenyum licik.
“Bagaimana jika Anda mencoba mengubah diri Anda menjadi orang yang lebih saleh dan taat kepada Tuhan?” tanya Abu Nawas sambil tertawa kecil.
Para penonton mulai tertawa geli, dan penyihir itu merasa tertampar.
Ia tidak tahu bagaimana cara menjawab tantangan tersebut.
Bagaimanapun juga, ia adalah seorang penyihir, bukan seorang malaikat!
Setelah itu Abu Nawas melanjutkan, “Lihatlah, saudara-saudara! Kita harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dalam hidup ini dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Itulah yang sebenarnya lebih berharga daripada emas.”
Penyihir itu mengangguk setuju, meskipun dengan malu. Ia menyadari bahwa Abu Nawas benar, dan kekuatan sihirnya tidak bisa mengubah hal yang lebih berharga seperti iman dan kebaikan.
Para penonton pun akhirnya bergembira dengan pelajaran moral yang diambil dari pertunjukan tersebut.
Mereka menyadari bahwa dalam hidup, bukanlah kekayaan material yang paling berharga, melainkan kebaikan hati dan iman kepada Tuhan.