Laksamana Keumalahayati, Pahlawan Kesetaraan Gender Indonesia Laksamana Keumalahayati, Pahlawan Kesetaraan Gender Indonesia

INDONESIA bukan hanya memiliki RA Kartini sebagai pahlawan kesetaraan gender.

Ada sosok wanita tangguh lain, yang perannya dalam memperjuangkan kesetaraan gender asal Aceh. Ya, siapa lagi kalau bukan Laksamana Keumalahayati.

Meski kepahlawannya tak dibawakan dalam lagu wajib, namun sosok Laksamana Keumalahayati jadi contoh betapa Indonesia memiliki seorang wanita tangguh.

Dalam bukunya Laksamana Keumalayati, penulis Saifullah, S. Pd mengambarkan Laksamana Keumalahayati sebagaiĀ Laksamana perempuan pertama di dunia.

Petarung garis depan. Pemimpin Laskar Inong Balee yang disegani lawan dan kawan. Dialah Laksamana Keumalahayati, sang pahlawan kesetaraan gender.

Kisah Laksamana Keumalahayati walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya.

Pada saat di bentuk pasukan yang prajuritnya terdiri atas para janda yang kemudian di kenal dengan nama pasukan Inong Balee.

Keumalahayati adalah panglimanya (suami Keumalahayati sendiri gugur pada pertempuran melawan Portugis).

Konon kabamya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Keumalahayati.

Keumalahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong
Balee.

Karir militer Keumalahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi di angkatan laut Kerajaan
Aceh.

Sebagaimana layaknya para pemimpin zaman itu, Laksamana Keumalahayati turut bertempur di garis depan melawan kekuatan Portugis dan Belanda yang hendak menguasai jalur Selat Malaka.

Di bawah kepemimpinan Keumalahayati, Angkatan Laut Kerajaan Aceh terbilang besar dengan armada yang terdiri atas ratusan kapal perang.

Armada Belanda Porak-poranda oleh Laksamana Keumalahayati

Adalah Comelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Nusantara, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk mengganggu kekuasaan Aceh pada tahun 1599.