Allahu Akbar! Abu Nawas Tersadar Berkat Arbei Jatuh di KepalanyAllahu Akbar! Abu Nawas Tersadar Berkat Arbei Jatuh di Kepalany

Allahu Akbar! Abu Nawas Tersadar Berkat Arbei Jatuh di Kepalanya

ABU NAWAS mengucap takbir saat tersadar akan keberasaran Allah. Hanya buah arbei yang jauh di atas kepalanya, bagaimana jika buah labu?

Allahu Akbar.

Kisah Abu Nawas berikut, dapat juga di jadikan sebagai renungan kita sebagai umat manusia akan kebesaran Allah SWT.

Kisahnya berangkat saat Abu Nawas yang memiliki areal pertanian yang luas, sedang mengawasi perkebunannya.

Areal kebun pertanian Abu Nawas, bukan kaleng-kaleng. Saking luasnya kebun yang di miliki Abu Nawas, sejauh mata memandang yang terlihat adalah bak permadani hijau yang tumbuh subur.

Pada suatu hari, Abu Nawas melakukan pengawasan, melihat-lihat kebunnya tersebut.

Abu Nawas berjalan kaki menyisiri kebunnya melewati tiap petak kebun yang di tanami berbagai macam sayur mayur dan buah-buahan segar.

Abu Nawas sangat bangga dan bahagia melihat tanamannya yang tumbuh subur dan menghasilkan banyak buah yang berkualitas.

Ucapan puja dan puji syukur terus menerus terucap dari bibir Abu Nawas kepada Tuhan.

Pada siang hari yang cukup terik itu, perjalanan Abu Nawas yang sedang mengawasi lahan kebun miliknya mendadak berhenti pada sebuah petak di mana tumbuh subur pepohonan arbei.

Abu Nawas memandangi dengan detail tiap bagian pohon arbei miliknya tersebut. Ia memperhatikan rantingnya, daunnya hingga buahnya yang nampak segar bergelantungan.

Karena terik matahari begitu panas tepat di atas kepala dan dirinya merasa lelah, Abu Nawas kemudian berhenti dan beristirahat di bawah pohon arbei yang lebat.

Tertimpa Arbei

Bekal makanan yang sudah disiapkan oleh istrinya segera di buka dan di santapnya. Kali ini makanan yang dia bawa tidak pedas-pedas amat, sangat enak gumanya dalam hati.

Dengan di temani semilir angin yang sepoi-sepoi, Abu Nawas puas menikmati makanan dari istrinya tersebut.

Setelah kenyang, dirinya menyandarkan diri pada batang pohon arbei sambil melihat ke atas, di lihatnya buah arbei yang ranum.

Sesaat itu pula, ia memandangi buah labu yang ada di petak seberang, betapa besar buahnya serta ranum. Bukan Abu Nawas kalau hanya memandang saja.

Ya..seperti biasa, Abu nawas mulai merenungi buah-buahan yang tumbuh segar dari kebun miliknya. Tiba-tiba saja terlintas sebuah pemikiran di benak Abu Nawas.

“Aku itu heran, apa sebabnya ya pohon arbei yang sebesar ini namun buahnya hanya kecil saja.

Padahal, pohon labu yang merambat dan mudah patah saja bisa menghasilkan buah yang besar-besar,” ujar Abu Nawas dalam hati.

Tak lama berselang, angin kecil pun bertiup menghampiri Abu Nawas yang sedang beristirahat seolah-olah langsung menjawab pertanyaan yang ada dalam benaknya.

Ranting arbei pun bergerak-gerak dan saling bergesekan dan sesaat kemudian ada sebiji buah arbei jatuh tepat di kepala Abu Nawas yang sedang tidak bersorban itu.

“Ahaa…aku tahu sebabnya,” ujar Abu Nawas.

Allahu Akbar, beruntung bagi Abu Nawas di siang itu hanya kejatuhan buah arbei saat sedang beristirahat.

Bagaimana jadinya jika saat itu Abu Nawas kejatuhan buah labu?

Allah SWT menciptakan semua makhluknya yang ada di muka bumi ini dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Di mana, semua itu berjalan sesuai dengan fungsinya. Abu Nawas pun makin tersadar betapa besarnya keagungan Allah SWT. Allahu Akbar.

 

Dapatkan Artikel Lainnya diGoogle News