Ngenelo.net, News Update, – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) resmi merilis daftar calon pahlawan nasional tahun 2025.
Dalam pembahasan bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) pada Maret lalu, tercatat sepuluh tokoh yang diusulkan untuk menerima gelar kehormatan tertinggi dari negara.
Daftar tersebut mencakup tokoh nasional seperti Jenderal Besar H.M. Soeharto dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga tokoh-tokoh daerah yang kiprahnya belum banyak dikenal publik.
Menurut Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih, sepuluh usulan telah masuk ke dalam proses peninjauan resmi.
Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan nama baru, sementara enam lainnya adalah pengajuan ulang dari tahun-tahun sebelumnya yang belum mendapat keputusan dari Presiden.
“Untuk 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh,” jelasnya..
18 Nama Calon Pahlawan Nasional 2025
Nama-nama yang masuk dalam daftar calon pahlawan nasional kali ini menunjukkan keberagaman peran dan kontribusi tokoh dari berbagai penjuru Indonesia. Di antaranya:
1. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – Presiden RI ke-4, tokoh pluralisme dari Jawa Timur
2. Jenderal Besar H.M. Soeharto – Presiden RI ke-2, tokoh militer dan pembangunan dari Jawa Tengah
3. K.H. Bisri Sansuri – Ulama dan pendidik dari Jawa Timur
4. Idrus bin Salim Al-Jufri – Tokoh pendidikan dan dakwah dari Sulawesi Tengah
5. Teuku Abdul Hamid Azwar – Pejuang kemerdekaan dari Aceh
6. K.H. Abbas Abdul Jamil – Ulama pejuang dari Jawa Barat
7. Anak Agung Gede Anom Mudita – Tokoh budaya dan spiritual dari Bali
8. Deman Tende – Pejuang lokal dari Sulawesi Barat
9. Prof. Dr. Midian Sirait – Cendekiawan dan aktivis dari Sumatera Utara
10. K.H. Yusuf Hasim – Pendidik dan tokoh Islam dari Jawa Timur
Beberapa nama memang sudah di kenal luas, namun tokoh-tokoh lokal seperti Deman Tende dan Midian Sirait memberikan warna baru dalam upaya pemerintah memperluas representasi sejarah di tingkat nasional.
Pengajuan Ulang Nama yang Disepakati Dewan Gelar 2024
Selain daftar baru, Kemensos juga mengajukan ulang nama-nama yang telah di setujui oleh Dewan Gelar pada tahun 2024.
Belum adanya keputusan dari Presiden menjadi alasan untuk kembali memproses usulan ini.
Nama-nama yang akan di ajukan ulang meliputi:
11. Andi Makasau
12. Letjen Bambang Sugeng
13. Rahma El Yunusiah
14. Frans Seda
15. Letkol Muhammad Sroedji
16. AM Sangaji
17. Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma
18. Sultan Muhammad Salahuddin
Sementara, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul , menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan dua daftar usulan secara bersamaan kepada Presiden agar proses penetapan bisa mengakomodasi tokoh dari tahun sebelumnya.
“Jadi ada dua (usulan), bila presiden berkenan,” ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut Gus Ipul menyatakan bahwa pihaknya siap menerima berbagai masukan, termasuk keberatan, terkait usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Menurutnya, Kementerian Sosial akan menjalankan proses penilaian secara objektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Semua masukan akan kami dengar, termasuk keberatan. Tetapi pedoman kami tetap pada ketentuan normatif yang telah ditetapkan,” ujar Gus Ipul, Jakarta Selatan, Rabu, 23 April 2025.
Apa Itu Gelar Pahlawan Nasional?
Gelar Pahlawan Nasional merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia yang diberikan kepada individu yang dinilai telah berjasa luar biasa bagi bangsa dan negara.
Sementara, pemberian gelar ini di atur dalam Undang-Undang dan melibatkan proses panjang yang mencakup penelitian, validasi historis, serta masukan dari berbagai pihak.
Dewan Gelar memainkan peran penting dalam menyeleksi dan memberikan rekomendasi akhir kepada Presiden Republik Indonesia.
Proses ini bertujuan agar setiap gelar yang di berikan benar-benar mencerminkan kontribusi dan nilai keteladanan yang layak di teladani oleh generasi penerus bangsa.
Mengapa Ini Penting?
Pembahasan mengenai calon pahlawan nasional setiap tahun tidak hanya menjadi agenda kenegaraan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan individu di masa lalu.
Nama-nama baru yang masuk dalam daftar menunjukkan bahwa pemerintah mulai memperluas makna kepahlawanan, tidak hanya terbatas pada peran militer atau kemerdekaan, tetapi juga kontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
Langkah ini juga penting untuk mendorong pengakuan terhadap tokoh-tokoh daerah yang selama ini belum tercatat dalam narasi sejarah nasional.
Dengan begitu, bangsa Indonesia memiliki warisan nilai-nilai perjuangan yang lebih utuh dan inklusif.
Selain itu, engan di bahasnya beberapa calon pahlawan nasional untuk tahun 2025, termasuk tokoh besar seperti Soeharto dan Gus Dur serta tokoh lokal yang berjasa di komunitasnya, Kemensos berupaya menjaga warisan sejarah dan membangun semangat nasionalisme yang lebih merata.
Apabila Presiden menyetujui usulan ini, maka nama-nama tersebut akan secara resmi di anugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 10 November 2025 mendatang.