NGENELO.NET, KEPAHIANG, – Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si memberikan dukungan penuh terhadap program Kapolda Bengkulu Penanaman Jagung Serentak 1 Desa 1 Hektar, yang di laksanakan oleh Polres Kepahiang dengan melibatkan masyarakat setempat.
Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kepahiang dan Indonesia secara keseluruhan.
Kegiatan penanaman jagung serentak di Polsek Tebat Karai.
Pada acara yang di hadiri Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si, bersama dengan Kapolres Kepahiang AKBP M. Faisal Pratama, S.IK., S.H., M.H..
Serta para pejabat daerah lainnya, program ini di harapkan dapat memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan daerah.
Dalam acara ini, penanaman jagung di lakukan di lahan seluas 5000 meter persegi dengan varietas unggulan Bhayangkara.
Wakil Bupati Kepahiang Dukung Program Penanaman Jagung Serentak 1 Desa 1 Hektar
Wakil Bupati Kepahiang, Ir. Abdul Hafizh, M.Si, menyambut baik inisiatif ini dan mengungkapkan pentingnya program Penanaman Jagung Serentak 1 Desa 1 Hektar dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kepahiang.
“Kami dari pemerintah daerah sangat mendukung program ini. Ini adalah langkah nyata dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat Kepahiang.
Oleh karena itu, saya meminta kepada dinas terkait untuk dapat membantu dan memantau agar program ini berjalan lancar dan tepat sasaran,” ungkap Ir. Abdul Hafizh dalam sambutannya.
Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Program 1 Desa 1 Hektar juga merupakan bagian dari mendukung visi nasional Presiden Prabowo Subianto. Khususnya dalam menciptakan ketahanan pangan menuju swasembada pangan pada tahun 2025.
Penanaman jagung dengan varietas unggul Bhayangkara ini di harapkan bisa menjadi cotoh bagi desa-desa lain di Kepahiang.
Sementara, Kapolres Kepahiang AKBP M. Faisal Pratama, S.IK., S.H., M.H., dalam keterangannya menyatakan bahwa penanaman jagung tersebut di harapkan dapat menghasilkan panen yang optimal, dengan estimasi mencapai 14 ton per hektar.
Varietas Unggulan untuk Hasil Maksimal
Jagung yang di tanam dalam program ini adalah varietas Bhayangkara, yang merupakan jenis jagung unggul asal Blitar, Jawa Timur.
Kapolres menjelaskan bahwa varietas ini di pilih karena memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan hasil yang optimal.
“Hari ini, kita menanam sebanyak 7 kilogram bibit jagung Bhayangkara di lahan seluas 5000 meter persegi, dengan estimasi panen sekitar 14 ton per hektar,” jelas AKBP M. Faisal Pratama.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Program Penanaman Jagung 1 Desa 1 Hektar di harapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Terutama dalam meningkatkan produksi pertanian mereka.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pihak keamanan, masyarakat di harapkan bisa mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang memadai agar hasil yang didapat bisa maksimal dan berkelanjutan.
Selain itu, program ini juga di harapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan regional Ini menjadikan Kepahiang sebagai salah satu wilayah yang mandiri dalam produksi pangan.
Penanaman Jagung sebagai Solusi Jangka Panjang
Program penanaman jagung serentak ini bukan hanya sebatas kegiatan simbolis.
Melainkan merupakan langkah konkret untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin penting di masa depan.
Dengan kerja sama antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat, di harapkan bisa menjadi contoh sukses dalam menciptakan kemandirian pangan di tingkat desa.
Wakil Bupati Kepahiang Optimis Program Berjalan Sukses
Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si menegaskan bahwa kesuksesan program ini sangat bergantung pada kerjasama semua pihak.
“Kami berharap program ini dapat berjalan sesuai rencana dan membawa hasil yang signifikan dalam mencapai swasembada pangan. Keberhasilan ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan dukungan penuh dari Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si, program Kapoda Bengkulu Penanaman Jagung 1 Desa 1 Hektar di harapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal.
Tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia menuju 2025. (adv)