Towel Marah! Timnas Dibantai Jepang 0-4 Taktikal STY Dipertanyakan, Lebih Baik Mundur

Towel marah usai Timnas dibantai Jepang 0-4. foto: youtube gocekbungtowel
Towel marah usai Timnas dibantai Jepang 0-4

NGENELO.NET – Bung Towel marah besar usai Timnas Indonesia dibantai 0-4 oleh Jepang di lanjutan kualifikasi round 3 Piala Dunia 2024 grup C zona asia, Jumat 15 November 2024 malam.

Bermain di depan publik sendiri, Timnas tak berdaya menghadapi keperkasaan Jepang. Bung Towel bukannya mempermasalahkan sebuah kekalahan dari Jepang, yang memang sudah diprediksi banyak orang.

Namun, miskinnya strategi dan taktikal dari seorang Shin Tae Yong membuat amarahnya tak terbendung. Timnas malah kalah telak, sampai 4 gol melesak mulus ke jala gawang Maarten Paes.

Di akun media sosial pribadinya, Towel melampiaskan kemarahannya. “(saya) Marahlah, sebagai insan bola Indonesia lah. Sebagai pecinta Timnas, wong saya pernah kerja melayani sepakbola Indonesia (PSSI),” ketus Towel di akun media sosial pribadinya.

Skema permainan yang di terapkan Shin Tae Yong adalah jadi perhatian utama Bung Towel. Dengan belasan pemain naturalisasi yang di datangkan, tak terlihat hasilnya saat melawan Jepang.

“Babak pertama parkir bus salah, babak kedua lebih berani menekan salah kecolongan juga. Jadi apa ini. Apa yang dikerjakan STY Buat Timnas Indonesia lawan Jepang,” geram Towel.

Kesan pembelaan usai Timnas kalah dari Jepang dari STY pun dianggap tak bisa diterima. Baginya, STY lebih baik mundur melatih Timnas.

“Jangan jawabannya (kalah,red) karena Jepang di atas, kan bukan itu. Dengan materi yang di kasih (naturalisasi), apa yang bisa di kerjakan,” tambah Towel.

“Main ngak ada organisasinya, sudah bisa ditebak ujung-ujung nya Arhan juga masuk untuk lemparan ke dalam. Ngak usah ngomong Jepang di atas, semua orang juga tahu,” ketus Towel.

Taktikal STY Di pertanyakan

Kekalahan telak Timnas atas Jepang, memang di luar ekspektasi dari banyak pihak. Kalau pun kalah, tak sampai juga harus kebobolan dengan 4 gol. Serta menunjukkan permainan negatif, parkir bus dan miskin kreasi.

Padahal, Timnas sangat butuh kemenangan dan bermain di depan publik sendiri. Sederet pemain naturalisasi yang di datangkan seakan tak ada hasilnya, saat Jepang mempertontonkan kualitas individu pemainnya.

Stadion Utama Gelola Bung Karno yang selama ini menjadi kebanggaan suporter fanatik Timnas, jadi hening. Empat gol di hasilkan Jepang, dari gol bunuh diri Justin Hubner OG menit ke 35, Takumi Minamino menit ke 40, Hidemasa Morita menit ke 49 dan Yukinari Sugawara di menit ke 69.

Tak ada kesan perlawanan yang di tunjukkan Timnas. Ini terlihat dari catatan statistik. Sepanjang laga, Jepang menguasai permainan dengan 67 persen penguasaan bola berbanding 33 persen milik Timnas.

Jepang melakukan 635 operan dengan akurasi 87 persen, sedangkan Timnas hanya 317 kali operan dengan akurasi 76 persen.

Jepang membuat 12 tembakan dengan 7 di antaranya mengarah ke gawang, sedangkan Timnas hanya sanggup melakukan 8 kali percobaan dengan 3 kali mengarah ke gawang.

Dari sisi tendangan sudut, Jepang juga unggul dengan perbandingan 6 kali dan 4 milik Timnas Indonesia.

Klasemen, Timnas Juru Kunci

Hasil klasemen hingga match ke 5, atau menyelesaikan setengah dari kualifikasi round 3 kualifikasi Piala Dunia grup C zona asia, juga nyaris sama dengan pembagian pot unggulan.

Jepang yang sebelumnya berada di pot 1, berada di puncak klasemen dengan 13 poin. Hasil dari 5 kali main, 4 kali menang dan 1 kali seri.

Australia nangkring di peringkat 2, sebelumnya Australia memang di tempatkan di pot unggulan 2. Hingga match 5, Australia meraih 6 poin, hasil dari 1 kali menang, 3 kali seri dan 1 kali kalah.

Demikian juga Arab Saudi yang semua di tempatkan di pot 3, saat ini berada di peringkat 3 klasemen sementara. Arab Saudi mendapatkan 6 poin, sama seperti Australia yang unggul selisih gol.

China yang sanggup nangkring di peringkat 4 klasemen sementara, jadi pembeda. Saat penetapan pot unggulan, China berada di pot 5. China berhasil meraih 6 poin, hasil dari 2 kali menang dan 3 kali kalah.

Sedangkan Bahrain yang menduduki pot unggulan 4, sementara berada di peringkat 5 klasemen. Dengan hasil, meraih 5 poin dari 1 kali menang, 2 kali imbang dan 2 kali kalah.

Adapun Timnas Indonesia, berada di posisi juru kunci. Tak ada kejutan, seperti yang banyak di gembar-gemborkan selama ini. Belasan pemain naturalisasi yang di datangkan, tak cukup mendongkrak peringkat Timnas di tabel klasemen.

Seperti pot unggulan yang menempatkan Timnas di pot 6, di tabel klasemen sementara Timnas juga berada di posisi 6 dengan 3 poin. Hasil  dari 5 kali main, tanpa kemenangan, 3 kali imbang dan 2 kali kalah.

Maka, wajar saja jika sampai Bung Towel marah – marah.