NGENELO.NET, – Pesulap Sutarno, lebih di kenal sebagai Pak Tarno, rela berdiri di bawah terik matahari untuk berdagang di depan SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat 25 Oktober 2024.
Dalam kondisi yang tidak lagi prima akibat stroke, Pak Tarno terlihat mengantuk, duduk di atas kursi roda sambil menunggu para siswa keluar dari sekolah untuk membeli dagangannya.
Meskipun tidak ada panggilan job sulap, Pak Tarno tetap berusaha menambah penghasilannya.
Pak Tarno Pesulap yang Gigih Berjuang
Di kenal sebagai sosok pesulap legendaris dengan gaya humoris, Pak Tarno tengah berjuang melawan dampak dari penyakit stroke.
Video yang menunjukkan Pak Tarno berjualan mainan di depan sekolah telah viral di media sosial, menyentuh hati banyak orang dan menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan.
Perjalanan Pak Tarno Hingga Menjadi Pesulap
Sutarno lahir di Losari, Brebes, pada 6 September 1950. Kini, di usia 74 tahun, kisah hidup Pak Tarno penuh dengan liku-liku perjuangan.
Ia tumbuh dalam kondisi yang sulit, yang memaksanya untuk mandiri sejak usia dini.
Di usia sepuluh tahun, Pak Tarno merantau ke Jakarta, menumpang kereta barang untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Setelah tiba di Jakarta, Pak Tarno bekerja keras dengan beragam pekerjaan, mulai dari berjualan minyak tanah hingga menjual martabak.
Kemampuannya menghibur dan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya membawanya ke dunia hiburan.
Kesempatan emas datang ketika Pak Tarno bergabung dengan ajang pencarian bakat The Master Season 3.
Meskipun tidak memenangkan kompetisi, penampilannya yang menakjubkan memberinya gelar Master of Traditional Magic dari Deddy Corbuzier.
Kebangkitan Semangat di Tengah Keterbatasan
Meskipun kesehatan Pak Tarno semakin menurun akibat stroke, semangatnya untuk berjuang tetap berkobar.
Kini, ia berjualan mainan keliling ke sekolah-sekolah dasar di Jakarta, menunjukkan bahwa ia tidak ingin menyerah pada keadaan.
“Alhamdulillah, sudah membaik, ya. Kalau kemarin belum bisa angkat kaki. Kaki juga belum bisa melangkah. Sekarang angkat tangan sudah bisa, sudah enakan,” ujar Slamet.
Pak Tarno rutin melakukan kontrol kesehatan dua hari sekali dan mendapatkan perawatan melalui BPJS.
Ini menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi sulit, dia tetap menjaga kesehatan agar bisa terus berjuang.
Istrinya, Dewi, juga menambahkan bahwa suaminya sempat jatuh saat mengisi acara di Cirebon pada September lalu, namun kini perlahan mulai pulih.
Dukungan dan Harapan untuk Pak Tarno Pesulap Legendaris
Dukungan dari penggemar dan masyarakat sangat penting bagi Pak Tarno dalam menghadapi perjuangan ini.
Dengan adanya media sosial, kisah Pak Tarno tersebar luas dan menyentuh banyak hati.
Banyak penggemarnya yang berbondong-bondong mendukungnya dengan membeli dagangan dan memberikan semangat.
Sikap optimis Pak Tarno, meskipun dalam keterbatasan, mencerminkan keteguhan hatinya.
Dia adalah contoh nyata bahwa semangat juang tidak mengenal usia dan kondisi.
Seperti yang di katakan Slamet, “Kita pastikan kontrolnya rutin, terus sesuai medis dokter.”
Ini menjadi harapan bagi semua penggemar dan masyarakat agar Pak Tarno dapat segera pulih dan kembali beraksi di dunia sulap yang dicintainya.
Kisah Pak Tarno, pesulap legendaris yang berjuang melawan stroke, adalah inspirasi bagi banyak orang.
Beliau ini tidak hanya di kenal karena kemampuannya di atas panggung, tetapi juga karena dedikasinya untuk hidup dan bekerja meskipun menghadapi tantangan besar.
Mari kita dukung perjalanan hidupnya dan terus menyebarkan semangat positif yang di tunjukkannya.