Keajaiban di Jabal Uhud. Hamzah bin Abdul Mutthalib RA, paman dan sahabat terdekat Rasulullah SAW, telah gugur sebagai syahid dalam Perang Uhud.
Namun, ada keajaiban yang menyelimuti jasadnya—meski telah di makamkan selama ribuan tahun, jasad beliau tidak membusuk dan tetap utuh.
Kisah ini menjadi semakin menakjubkan ketika makam Hamzah RA harus di pindahkan karena banjir yang melanda Madinah.
Setelah banjir surut, jasad Hamzah terlihat masih berdarah dan harum, bahkan luka yang di terima saat perang masih terlihat jelas.
Jasadnya di kenali dari luka di bagian dadanya serta postur tubuhnya yang tinggi besar.
Keajaiban ini tidak hanya terjadi pada Hamzah RA, tetapi juga pada 70 syuhada Perang Uhud lainnya, yang jasadnya tetap utuh dan harum meski telah lama terkubur.
Keajaiban di Jabal Uhud, Cerita Jabir bin Abdillah
Jabir bin Abdillah, putra dari salah satu syuhada Uhud, Jabir bin Abdillah bercerita, saat membongkar makam sang ayah enam bulan setelah perang uhud. Ia menemukan jasad ayahnya dalam kondisi utuh, seolah-olah baru saja di makamkan.
Kisah ini, yang di riwayatkan dalam hadits, memperkuat keyakinan umat Islam akan kemuliaan para syuhada yang telah mengorbankan nyawa demi membela Islam.
“Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: “Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih ku sayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.”
Keesokan harinya saat Perang Uhud, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku satu lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (HR. Bukhari)
Kisah keajaiban di Jabal Uhud ini tidak hanya menggugah hati, tetapi juga menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT yang menjaga para syuhada dengan kehormatan luar biasa.
Hingga hari ini, makam-makam para syuhada di Uhud terus di kenang dan di hormati, menjadi saksi bisu atas pengorbanan besar dalam sejarah Islam.
Tujuan dan Makna Ziarah ke Jabal Uhud
Ziarah ke Jabal Uhud bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual.
Bagi umat Islam, mengunjungi situs ini adalah kesempatan untuk merenungkan pengorbanan dan perjuangan yang telah di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Melalui ziarah ini, umat Islam dapat lebih memahami konteks sejarah dan spiritual dari peristiwa besar yang terjadi di Jabal Uhud.
Tujuan utama dari ziarah ini adalah untuk mengenang bagaimana Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam perjuangan mereka mempertahankan agama Islam.
Perang Uhud, sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, mengajarkan banyak pelajaran tentang keteguhan iman, strategi militer, dan arti sejati dari pengorbanan.