Perkembangan teknologi digital membawa banyak kemudahan, namun juga sejumlah tantangan baru, salah satunya adalah peningkatan kasus gangguan jiwa akibat judi online.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak-pihak terkait, termasuk Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo di Semarang.
Di lansir dari kompas.com, Wakil Direktur Pelayanan RSJD, Dr. Amino Gondohutomo, bersama dengan Prihatin Iman Nugroho, mengungkapkan keprihatinan dan memberikan penjelasan mendalam mengenai fenomena ini.
Gejala Gangguan Jiwa Akibat Judi Online
Dr. Amino Gondohutomo menjelaskan bahwa gejala gangguan jiwa akibat judi online umumnya menunjukkan pola perilaku yang khas.
Biasanya, korban judi online cenderung mengisolasi diri dari lingkungan sosial, mudah tersinggung, dan marah tanpa alasan yang jelas.
Gejala ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari korban dan sering kali berdampak pada hubungan interpersonal mereka.
Lebih lanjut, Dr. Gondohutomo mengungkapkan bahwa gangguan jiwa yang di sebabkan oleh judi online tidak hanya memengaruhi korban secara individu tetapi juga dapat berdampak pada orang-orang di sekitar mereka.
“Dan beberapa kejadian di temukan KDRT terhadap pasangannya. Itu yang banyak kita temukan terkait judol,” ungkapnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa efek negatif judi online tidak hanya terbatas pada korban langsung, tetapi juga bisa menyebar ke anggota keluarga mereka.
Proses Penyembuhan dan Penanganan
Penyembuhan bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa akibat judi online memerlukan waktu dan pendekatan yang holistik.
Menurut Dr. Gondohutomo, proses penyembuhan biasanya memakan waktu hampir satu bulan.
“Penanganannya pun sama seperti pasien gangguan jiwa pada umumnya, yakni antara 14 sampai 21 hari,” jelasnya.
Ada berbagai metode penyembuhan yang dapat diterapkan, baik secara internal maupun eksternal.
Penanganan ini bisa mencakup terapi psikologis, konseling, serta pemantauan medis di rumah sakit jiwa.
“Kesembuhan faktornya bermacam-macam, mulai dari internal maupun eksternal,” katanya lagi.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesembuhan meliputi tingkat kecanduan, dukungan keluarga, dan komitmen pasien terhadap proses penyembuhan.
Peningkatan Kasus dan Dampak Negatif Judi Online
Saat ini, RSJD Amino Gondohutomo di Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, telah menangani sejumlah pasien yang mengalami gangguan jiwa akibat judi online.
Dr. Gondohutomo mencatat bahwa jumlah kasus judi online mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan data jumlah pasien judi online yang sedang di rawat di RSJD Amino Gondohutomo Semarang.
“Secara akumulatif, belum memiliki angka yang real,” jelasnya.
Belum adanya data akurat mengenai jumlah pasien judi online di RSJD Amino Gondohutomo membuat pihaknya belum dapat merilis angka akumulatif secara resmi.
“Kami masih dalam proses pendalaman data dan evaluasi. Meski demikian, kami sudah melihat adanya kasus-kasus yang secara spesifik terkait dengan judi online,” imbuhnya.
Pihak RSJD Amino Gondohutomo mengimbau masyarakat untuk menjauhi judi online karena dampaknya yang bisa sangat merugikan, baik secara mental maupun sosial.
Judi online dapat memberikan dampak negatif yang signifikan, termasuk gangguan kejiwaan pada individu yang ketagihan.
“Tapi, dari beberapa evaluasi yang kita lakukan memang ada beberapa yang masuk ke sini, salah satunya permasalahan yang di alami adalah judi online,” imbuhnya.
Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online menjadi salah satu langkah preventif yang penting dalam mengurangi angka kasus gangguan jiwa akibat kecanduan tersebut.
Upaya Preventif dan Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko dan dampak judi online merupakan langkah penting dalam pencegahan gangguan jiwa.
Edukasi tentang bahaya judi online dan penanganan masalah kecanduan perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Kampanye informasi dan program pencegahan dapat membantu masyarakat memahami bahaya judi online dan dampaknya terhadap kesehatan mental.
Selain itu, dukungan keluarga dan komunitas juga memainkan peran krusial dalam proses pemulihan pasien gangguan jiwa akibat judi online.
Dr. Gondohutomo menambahkan, dukungan sosial dan keluarga sangat penting untuk membantu pasien melalui proses penyembuhan.
Selain itu, lingkungan yang mendukung dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko kekambuhan.
Gangguan jiwa akibat judi online adalah isu serius yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak, termasuk lembaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat.
Peningkatan kasus yang terjadi di Semarang menunjukkan perlunya upaya bersama untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Penanganan yang komprehensif, mulai dari terapi medis hingga dukungan sosial, sangat penting untuk membantu pasien pulih dan mencegah dampak negatif yang lebih luas.
Dengan adanya peningkatan kesadaran, edukasi, dan dukungan yang memadai, di harapkan angka kasus gangguan jiwa akibat judi online dapat di kurangi.
Masyarakat di imbau untuk lebih waspada dan menjauhi praktik judi online demi menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan bersama.