Pulau Batam, yang di kenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, memiliki sebuah landmark ikonik yang menjadi simbol sambutan bagi setiap pengunjung, yaitu Monumen Welcome to Batam.
Di bangun dan selesai pada tahun 2010 dengan anggaran mencapai Rp472,4 juta dari APBD Kota Batam.
Monumen ini tidak hanya sekadar tulisan, tetapi juga mengandung berbagai cerita menarik di balik proses pembangunannya.
Sejarah dan Proses Pembangunan
Monumen ini di kerjakan oleh PT Hadi Lestari dan menjadi salah satu proyek monumental yang menghadapi berbagai tantangan, terutama karena lokasi pembangunan yang sangat curam.
Dengan medan yang sulit, pengerjaan proyek ini memerlukan kehati-hatian tinggi, bahkan melibatkan alat berat seperti truk crane seberat 20 ton untuk menyelesaikan konstruksi.
Pada tahun 2014, monumen ini hampir terancam longsor akibat pengerukan Bukit Clara oleh sebuah perusahaan yang berencana membangun apartemen.
Namun, berkat kesepakatan antara pemerintah Kota Batam dan pihak perusahaan, pengerukan di hentikan selamanya.
Sehingga Monumen Welcome to Batam tetap berdiri kokoh sebagai kebanggaan masyarakat.
Desain dan Ukuran yang Mengesankan
Monumen Welcome to Batam memiliki panjang total sekitar 120 meter, dengan masing-masing huruf berukuran 10 x 5 meter.
Dengan bobot yang signifikan, huruf “W” mencapai 4,5 ton, sementara huruf lainnya seperti “E”, “M”, dan “B” masing-masing memiliki berat 4 ton.
Huruf-huruf seperti “L”, “C”, “O”, “T”, “B”, dan “A” berkisar antara 3 hingga 3,5 ton.
Monumen ini berdiri di atas Bukit Clara pada ketinggian 52 meter, dan dapat terlihat hingga jarak pandang lebih dari 2 kilometer.