Kecanduan judi online menjadi salah satu fenomena yang semakin mengkhawatirkan di era digital saat ini.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5), kecanduan judi online di klasifikasikan sebagai gangguan perjudian atau gambling disorder, yang di tandai dengan pola perilaku berjudi yang berulang dan merugikan, baik secara offline maupun melalui internet.
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial dan finansial seseorang, tetapi juga memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan mental.
Diagnosis dan Kriteria Gangguan Perjudian
Menurut Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) RS Marzoeki Mahdi, gangguan perjudian sering kali di abaikan sebagai gangguan kesehatan mental yang serius.
“Gangguan perjudian di masukkan dalam kategori yang sama dengan penggunaan zat. Hal ini di dasarkan pada penelitian yang menunjukkan banyak kesamaan antara gangguan perjudian dan penggunaan zat,” ujar dr. Nova, Selasa 9 juli 2024 lalu.
Kriteria diagnostik yang di tegaskan dalam DSM-5 mencakup kegelisahan yang meningkat dan kesulitan untuk menghentikan aktivitas berjudi, meskipun menyadari konsekuensi negatifnya.
Salah satu aspek yang membedakan kecanduan judi online adalah aksesibilitas yang lebih mudah dan kemudahan dalam berjudi kapan pun dan di mana pun.
Ini meningkatkan risiko penggunaan uang secara berlebihan untuk kegiatan perjudian.
“Kecanduan judi pun bisa berdampak luas, terutama karena berkaitan dengan uang. Salah satu kriteria diagnostiknya adalah penggunaan uang yang semakin banyak untuk berjudi, terutama judi online.” ungkap dr. Nova
Dampak Luas terhadap Kesehatan Mental
Pengaruh kecanduan judi online tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga mencakup gangguan yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Individu yang mengalami gambling di sorder cenderung mengalami gangguan dalam pola makan, tidur, dan aktivitas fisik mereka.
“Kecanduan judi dapat menyebabkan gangguan substansial dalam pola tidur dan makan, serta mempengaruhi perilaku kesehatan lainnya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.” jelasnya.
Selain itu, individu dengan gangguan perjudian sering kali terlibat dalam perilaku curang atau manipulatif untuk menyembunyikan kegiatan perjudian mereka dari keluarga atau teman-teman.
“Mereka mungkin merasa perlu untuk terus berjudi sebagai respons terhadap perasaan depresi, kecemasan, atau kesepian,” tambahnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kecanduan judi online tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, tetapi juga menimbulkan konsekuensi emosional yang serius bagi individu yang terlibat.
Tantangan dalam Penanganan dan Regulasi
Meskipun peningkatan kesadaran akan dampak negatif kecanduan judi online, tantangan utama tetap ada dalam penanganan dan regulasi fenomena ini.
Peningkatan kasus gangguan perjudian sering kali bersamaan dengan gangguan lain. Seperti gangguan akibat penggunaan zat, gangguan suasana hati, kecemasan, dan gangguan kepribadian.