Beranda » Kuliner » Papeda Jadi Google Doodle, Kuliner Indonesia Semakin Mendunia!

Papeda Jadi Google Doodle, Kuliner Indonesia Semakin Mendunia!

Papeda Jadi Google Doodle

NGENELO – Hari ini, Papeda Jadi Google Doodle. Google Doodle hadir dengan gambar menarik yang memperingati Papeda, sebuah makanan khas daerah Papua, Maluku, dan wilayah timur Indonesia.

Papeda, atau yang sering di kenal sebagai Bubur Sagu, memiliki ciri khas berbahan dasar sagu dengan tekstur yang meyerupai lem atau bubur lengket berwarna putih.

Lebih dari sekadar makanan, Papeda telah menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia dan warisan budaya yang mendalam.

Papeda, Makanan Khas Indonesia Timur yang Terkenal

Papeda merupakan makanan pokok di Indonesia Timur dan telah mendapatkan popularitas yang cukup signifikan di seluruh dunia.

Tidak hanya di sukai oleh masyarakat setempat, Papeda juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kelezatan makanan khas Indonesia Timur.

Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Pada tahun 2015, Papeda secara resmi di nyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Hal ini menunjukkan pentingnya Papeda dalam budaya dan sejarah Indonesia.

Sagu, Bahan Dasar yang Menghidupkan Papeda

Sagu, bahan dasar Papeda, adalah komponen yang sangat di hormati oleh masyarakat Papua.

Ini bukan hanya makanan, tetapi juga mengandung makna simbolis dalam kisah penjelmaan manusia.

Saat panen sagu, masyarakat setempat menggelar upacara khusus sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen.

Sagu tersebut dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga di daerah tersebut.

Papeda dalam Upacara Adat

Papeda sering di hadirkan dalam berbagai upacara adat, seperti Watani Kame yang menandai berakhirnya siklus kematian seseorang.

Makanan ini menjadi simbol penghargaan kepada orang-orang yang membantu dalam upacara tersebut.

Papeda dalam Siklus Kehidupan

Selain dalam upacara kematian, Papeda juga memegang peranan penting dalam berbagai tahap siklus kehidupan.

Di Inanwatan, Sorong Selatan, Papua Barat, Papeda di sajikan bersama dengan daging babi dalam upacara kelahiran anak pertama.

Di tempat yang sama, para perempuan menggunakan Papeda sebagai penahan sakit saat membuat tato.

Cara Menikmati Papeda yang Khas

Menikmati Papeda tidak hanya melibatkan rasa, tetapi juga melibatkan teknik.

Beda dengan makanan biasa, Papeda di makan dengan menggunakan garpu khusus atau sumpit.

Ini di gunakan untuk menggulung-gulung bubur Papeda sampai membentuk gumpalan besar, lalu di letakkan di piring.

Kemudian, Papeda siap di santap bersama kuah kuning.

Karena teksturnya yang kenyal dan lengket, Papeda tidak perlu di kunyah. Cukup di seruput lalu di telan.

Papeda, Lebih dari Sekadar Makanan

Papeda bukan hanya makanan. Ia adalah potongan dari warisan budaya yang patut di jaga dan di rayakan.

Acara makan keluarga dengan Papeda melibatkan helai dan hote, alat makan tradisional yang memberi makna ikatan kekeluargaan serta ruang diskusi antara anggota keluarga.

Papeda menghadirkan kekayaan budaya, rasa, dan sejarah Indonesia Timur yang unik.

Melalui Papeda Jadi Google Doodle, semoga dunia semakin mengenal dan menghargai kelezatan kuliner dan kekayaan budaya Indonesia.

Dapatkan Artikel Lainnya di Google News