NGENELO – Buah Kebiul merupakan sebuah kajian tentang keberagaman nama dan penggunaan di seluruh dunia. Sebuah penelitian menarik mengungkapkan bahwa buah kebiul, juga di kenal sebagai “kacang ickernut” atau “kacang nickar,” adalah biji ajaib yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Kebiul merupakan biji halus dan berkilau dari semak polongan tropis, terutama Guilandina bonduc dan Guilandina mayor, yang keduanya di kenal sebagai “pohon warri.” Namun, setiap daerah memiliki nama khas untuk buah kebiul ini.
Nama-nama Buah Kebiul di Seluruh Dunia
Kuning Nickers dan Grey Nickers
Di Karibia, buah kebiul dikenal sebagai “grey nickers” dan “kuning nickers.” Perbedaan nama ini di dasarkan pada warna biji. Guilandina bonduc menghasilkan biji berwarna abu-abu, sedangkan Guilandina mayor menghasilkan biji berwarna kuning.
Asal Nama “Nicker
Ada kemungkinan bahwa istilah “nicker” berasal dari kata Belanda “knikker,” yang berarti marmer. Hal ini mungkin berkaitan dengan tekstur dan kilauan khas biji buah kebiul.
Penggunaan Tradisional
Di Karibia, buah kebiul di gunakan dalam berbagai konteks tradisional. Mereka di gunakan untuk bermain permainan mancala seperti oware, digunakan sebagai perhiasan, dan bahkan di giling untuk membuat teh obat.
Bauh Kebiul, Biji Ajaib di Berbagai Wilayah Dunia
Selain Karibia, buah kebiul di temukan tersebar di berbagai wilayah dunia. Pada abad ke-17, biji Guilandina dan Merremia di temukan melayang jauh, mencapai tempat-tempat seperti Orkney, Irlandia, Skotlandia bagian barat, dan Norwegia. Mereka di gambarkan sebagai biji yang memiliki efek visual yang cantik dan biasa di temukan di pantai.