NGENELO – Pada tahun 1922, seorang tokoh otomotif terkenal, Andre Citroen, mengambil langkah luar biasa untuk membuktikan kehandalan mobilnya dengan mengirimkan mobil half-track B2 10HP untuk menjelajahi gurun Sahara yang keras.
Langkah tersebut menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan mobil dan penggunaannya di lingkungan yang paling keras di bumi.
Perjalanan Half-Track Citroen di Gurun Sahara
Ekspedisi ini menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam sejarah otomotif. Dalam perjalanan lintas gurun Sahara yang berbahaya dan tanpa jalan yang jelas, mobil half-track Citroen B2 berhasil menempuh ratusan mil gurun pasir dan berbatu.
Citroen mengambil risiko besar dengan percobaan ini, tetapi hasilnya adalah bukti yang tak terbantahkan akan ketahanan mobilnya.
Mobil half-track B2 10HP di bekali dengan sistem roda rantai yang memungkinkan mobil melintasi pasir yang lunak dan medan berbatu dengan mudah.
Ini adalah salah satu mobil pertama yang di buat khusus untuk menjelajahi gurun, dan berhasil menyelesaikan perjalanan yang sangat berbahaya ini.
Ekspedisi Hitam Half-Track B2 10HP
Namun, kesuksesan di gurun Sahara hanyalah awal dari kisah epik Citroen. Dua tahun kemudian, pada tahun 1924, Andre Citroen mengorganisir ekspedisi berikutnya. Ekspedisi yang menjadi legenda ini di kenal sebagai “Croisière Noire” atau “Ekspedisi Hitam.” Ekspedisi ini bertujuan untuk menjelajahi benua Afrika, dari utara hingga selatan.
Kembali menggunakan mobil half-track B2 10HP yang telah terbukti tangguh. Tim ekspedisi melintasi berbagai tantangan, termasuk hutan hujan, sungai, dan medan berat.
Mereka akhirnya berhasil menyelesaikan perjalanan ini, memberikan bukti lain tentang ketahanan dan kehandalan mobil Citroen dalam kondisi yang paling ekstrem.