NGENELO – Gunung Halau-Halau, yang terletak di rangkaian Pegunungan Meratus di Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan petualangan menakjubkan dan keindahan alam yang spektakuler.
Gunung ini menjadi sorotan tidak hanya karena menjadi puncak tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ketinggian mencapai 1.901 meter di atas permukaan laut, tetapi juga karena daya tariknya yang unik.
Salah satu hal menarik yang dapat di temukan di Gunung Halau-Halau adalah pohon kariwaya, yang merupakan jenis pohon yang mirip dengan pohon beringin dengan akar besar dan tinggi. Pohon ini memiliki lubang layaknya gerbang besar yang dapat dilalui manusia.
Pohon ini sangat di hormati oleh masyarakat suku Dayak Meratus yang mendiami sekitar gunung ini, karena di percaya sebagai tempat tinggal makhluk halus.
Suku Dayak Meratus pada masa lalu sering bertapa di puncak gunung ini untuk mencari ilmu mistik tertentu. Karena pentingnya pohon ini, para pendaki yang mencapai puncak Gunung Halau-Halau di harapkan mematuhi aturan-aturan adat yang sangat di jaga dan di tekankan oleh masyarakat setempat.
Gunung Halau-Halau juga menjadi tempat tertinggi di rangkaian Pegunungan Meratus. Pegunungan ini terbentuk dari hamparan ofiolit tertua di Indonesia dengan berusia lebih dari 180 juta tahun.
Pegunungan ini tersusun dari berbagai jenis batuan, termasuk batuan ultramafik, malihan, melange, dan terobosan. Setiap tahun, pendakian bersama dan pengibaran bendera Merah Putih di lakukan di puncak gunung ini pada tanggal 17 Agustus.

Pendakian Gunung Halau-halau
Seperti di kutip ngenelo.net dari ulasan para pendaki dalam laman tripadvisor.co.id. Untuk mendaki Gunung Meratus, termasuk Gunung Halau-Halau, memerlukan waktu yang bervariasi, namun, sebagian besar pendaki akan memerlukan waktu sekitar 6 hari 5 malam untuk perjalanan santai atau 3 hari 2 malam untuk perjalanan sistem kebut.