NGENELO – Abu Nawas hadiri pesta malam. Salah satu cerita lucu yang melibatkan Abu Nawas terjadi pada suatu malam saat dia hadiri sebuah pesta malam yang sangat berbeda dari yang biasanya.
Suatu malam, Abu Nawas di undang seorang sahabat untuk hadiri pesta malam yang di selenggarakan oleh seorang tokoh agama terkemuka di kota itu. Pesta tersebut diadakan untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak yatim dan kaum miskin. Abu Nawas, yang suka dengan berbagai jenis acara sosial, dengan senang hati menerima undangan tersebut.
Saat Abu Nawas tiba di pesta malam tersebut, dia melihat suasana yang sangat khidmat. Orang-orang berkumpul dalam keheningan, membaca ayat-ayat suci, dan berdoa dengan penuh kesungguhan. Para tamu makan malam dengan sederhana, dan suasana penuh ketenangan melingkupi ruangan tersebut.
Namun, Abu Nawas, yang tidak pernah bisa menahan diri dari berbicara atau bercanda, merasa sangat tidak nyaman dengan suasana yang sangat serius ini. Dia memutuskan untuk mencoba meredakan ketegangan dengan humor.
Satu Pertanyaan Kecil
Abu Nawas mendekati tuan rumah yang juga seorang tokoh agama terkemuka dan berkata, “Sahabatku yang mulia, semangat kebaikan dan pengabdian Anda sangat menginspirasi. Saya hanya memiliki satu pertanyaan kecil: Bagaimana Anda bisa menghadapi semua ini tanpa bercanda atau tawa? Apa rahasianya?”
Tuan rumah, yang sangat menghormati Abu Nawas, tersenyum dan menjawab, “Abu Nawas, kita berada dalam pesta malam yang di adakan untuk tujuan suci. Kami menghormati Allah dan berdoa untuk kebaikan semua orang. Inilah sebabnya mengapa suasana sangat khidmat.”
Abu Nawas, dengan senyum nakal di wajahnya, berkata, “Saya mengerti itu, sahabatku yang mulia. Tapi, izinkan saya untuk memberikan sedikit hiburan. Saya akan membuat pertanyaan kecil dan jika Anda bisa menjawabnya, saya akan berhenti dengan candaan ini.”
Tuan rumah setuju, dan Abu Nawas mulai pertanyaannya, “Apa yang di miliki oleh orang miskin, yang di miliki oleh orang kaya, dan Allah memberikannya kepada kita setiap hari?”
Semua orang di ruangan itu merenung, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan Abu Nawas yang aneh ini. Mereka memikirkan jawaban dengan serius, tetapi tak seorang pun yang bisa menjawabnya.
Akhirnya, setelah beberapa saat, Abu Nawas menjawab sendiri pertanyaannya dengan penuh semangat, “Jawabannya adalah harapan! Orang miskin memiliki harapan, orang kaya memiliki harapan, dan Allah memberikannya kepada kita setiap hari dengan terbitnya matahari. Jadi, mari kita berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan sulit dan nikmati malam ini dengan sukacita!”
Semua orang di ruangan itu tertawa dan merasa lebih ringan. Tuan rumah sendiri tersenyum dan berterima kasih kepada Abu Nawas karena telah membawa sedikit keceriaan ke dalam pesta malam yang begitu khidmat.
Malam itu, Abu Nawas dan para tamu yang hadiri menikmati pesta malam dengan suasana yang lebih santai. Mereka menyadari bahwa humor dan candaan dapat menjadi cara yang baik untuk meredakan ketegangan dan membawa kebahagiaan dalam setiap kesempatan, bahkan dalam suasana yang serius sekalipun.
Alat Kebahagiaan yang Kuat
Kisah Abu Nawas hadiri pesta malam tersebut mengingatkan kita bahwa kebijaksanaan dan humor bisa menjadi alat yang kuat untuk membawa kebahagiaan dan persahabatan dalam hidup kita.
Bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Abu Nawas tetap menjadi tokoh yang di hormati karena kecerdasan dan kebijaksanaannya. Selain itu juga karena kemampuannya membawa senyum dan tawa ke dalam hidup orang lain.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News