Di Tangan Abu Nawas, Pencarian Tanduk Kamping Seukuran Jengkal Manusia GAMPANGDi Tangan Abu Nawas, Pencarian Tanduk Kamping Seukuran Jengkal Manusia GAMPANG

Di Tangan Abu Nawas, Pencarian Tanduk Kamping Seukuran Jengkal Manusia GAMPANG

BUKAN Abu Nawas namanya, jika tak sanggup memecahkan sebuah persoalan.

Termasuk saat Abu Nawas diminta mencarikan seekor kambing bertanduk seukuran jengkal manusia, diselesaikannya dengan sangat gampang.

Padahal, sebelum Abu Nawas menyelesaikannya, tak satupun penduduk di sebuah desa mampu mencarinya.

Baca kisah Abu Nawas dan kambing berikut ini.

Dahulu, di sebuah negeri Persia hiduplah seorang lelaki yang bernama Abdul Hamid Al-Kharizmi.

Pria ini, merupakan saudagar yang kaya raya di daerahnya. Sayang, kebahagiannya belum lengkap lantaran belum juga di karuniai sang buah hati.

Padahal, usia perkawinan yang sudah di jalani sang saudagar sudah menginjak angka 5 tahun.

Hingga pada suatu ketika, selepas salat maghrib di masjid dia berdoa kepada Allah SWT sekaligus menyampaikan nazar.

Begini isi doanya. “Ya Allah swt. jika engkau mengaruniai aku seorang anak maka akan kusembelih seekor kambing yang memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”.

Singkat cerita, usai berdoa sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Ia dikejutkan saat pulang ke rumah.

Setelah ia pulang dari mesjid, istrinya yang bernama Nazariah berteriak dari jendela rumahnya:

Nazariah : “hai, hoi, cuit -cuit, suamiku tercinta, aku sayang kepadamu, ayo kemari, cepat aku ggak sabaran lagi, kepingen ni, cepat, aku kepengen ngomong”

Abdul heran dengan sikap istrinya seperti itu, dan langsung cepat-cepat dia masuk ke rumah dengan penasaran sebesar gunung.

Cari Kambing Tanduk Sejengkal Manusia

Abdul : h, h, h, h, h, h, nafasnya kecapaian berlari dari jalan menuju ke rumahnya. “Ada apa istriku yang cantik?”

Nazariah : “aku hamil kang mas” Abdul : “Kamu hamil?, cihui, hui, “

Sambil meloncat-loncat kegirangan di atas tempat tidur, Plok, dia terperosok ke dalam tempat tidurnya yang terbuat dari papan itu.

Tidak lama setelah kejadian itu istrinya melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat cantik dan lucu. Dan di beri nama Sukawati

Pak lurah : “Anak anda kan laki – laki, kenapa di beri nama Sukawati?”

Abdul : “Di karenakan anak saya laki -laki lah makanya saya beri nama Sukawati, jika saya beri nama Sukawan dia di sangka homo.

Abdul : “Hai Malik (ajudannya) cepat kamu cari kambing yang mempunyai tanduk sebesar jengkal manusia”.

Malik : “tanduk sebesar jengkal manusia?” ia heran “mau cari di mana tuan?”

Abdul : “cari di dalam hidung mu dongol, ya cari di seluruh ke seluruh negeri ini”

Beberapa hari kemudian. Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari ke mana -mana tetapi saya tidak menemukan kambing yang punya tanduk sejengkal manusia”

Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman ke seluruh negeri bahwa kita membutuhkan seekor kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia untuk disembelih”

Menuruti perintah tuannya, Malik segera menempelkan pengumunan di seluruh negeri itu, dan orang-orang yang memiliki kambing yang bertanduk pun datang kerumah Abdul.

Seperti pengawas Pemilu, Abdul memeriksa tanduk kambingyang di bawa tersebut.

Abdul : “Hai tuan anda jangan menipu saya, kambing ini tidak memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”

Nazar Bisa Dijalani

Kemudian ia pergi ke kambing lain “jangan main -main tuan, ini tanduk kambing palsu”.

Setelah sekian lama menyeleksi tanduk kambing yang di bawa oleh kontestan sayembara, ternyata tidak satupun yang sesuai dengan nazarnya kepada Allah SWT.

Abdul hampir putus asa, tiba-tiba. Abdul : “aha, saya teh ada ide, segera kamu ke ibu kota dan jumpai pak Abu dan
katakan saya ingin meminta tolong masalah saya.

Malik segera menuruti perintah tuannya, dan segera menuju ibu kota dan menjumpai Pak Abu yang punya nama lengkap Abu Nawas.

Malik : “Pak Abu, begini ceritanya, cus, cues, ces. Pak Abu bisa bantu tuan saya”

Pak Abu : “Katakan pada tuan kamu, bawa kambing yang punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke mesjid Fathun Qarib.

Malik segera pulang dan memberithukan kepada tuannya bahwa Pak Abu bisa membantu dan cus, cues, ces, sstsst,

Di esok pagi Abdul menjumpai Pak Abu dengan seekor kambing yang punya tanduk dan anaknya yang masih bayi tersebut, beserta istrinya.

Pak Abu : “Baiklah tuan Abdul, jika nazarmu kepada Allah swt menyembelih kambing yang punya tanduk sebesar jengkal manusia.

Sekarang tunjukkan mana kambing yang kau bawa kemari, dan mana anakmu”

Abdul : “Ini kambing dan anak saya Pak Abu”

Pak Abu kemudian mengukur tanduk kembing tersebut dengan jengkal anak bayi tersebut dan Pak abu memperlihatkannya ke Abdul

Pak Abu : “Sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah swt.karena sudah dapat kambing yang pas”

Abdul : “Cihui, uhui, pak Abu memang hebat”, dia meloncat -loncat kegirangan didalam mesjid setelah melakukan sujud syukur, dan tiba-tiba sleit.

Dia terpeleset jatuh karena lantainya baru saja di pel oleh pengurus mesjid itu.

Saking bahagianya, saudagar kaya sampai tak sadar hingga dirinya terhempas ke lantai masjid.

Dapatkan Artikel Lainnya diGoogle News