SKAT MAT! Abu Nawas Bikin Malu Pejabat Songong Gila Hormat
SKAT MAT! Abu Nawas Bikin Malu Pejabat Songong Gila Hormat
SEORANG pejabat kerajaan songong dan gila hormat dibikin malu oleh Abu Nawas. Si pejabat tak bisa berkata-kata, karena aksi yang dilakukan Abu Nawas.
Apa yang di lakukan Abu Nawas? Baca lanjutan kisah Abu Nawas berikut hingga tuntas.
Suatu ketika, Abu nawas menerima undangan untuk sebuah jamuan makan malam.
return ' ';Dalam undangan tersebut, dia juga di mintai tolong untuk mengisi acara jamuan dengan tausyiahnya, ceramah agama.
Dari itu, Abu Nawas pun datang menghadiri undangan itu untuk menghormati dan menyenangkan tuan rumah.
Namun, karena datangnya lebih awal, Abu Nawas pun di persilahkan duduk di kursi bagian depan.
Di kursi itu, Abu Nawas seakan-akan menjadi tamu yang terhormat. Beberapa saat kemudian, para undangan yang lain pun hadir dan langsung menempati kursi-kursi yang di sediakan.
Kemudian, menyusul para pejabat kerajaan yang datang dan langsung menuju kursi yang paling depan.
Akan tetapi, pejabat itu sangat terkejut karena kursi paling depan sudah di isi oleh Abu Nawas.
Mendapati kenyataan itu, pejabat tersebut langsung memprotes kepada panitia penyelenggara makan malam dengan keras.
“Kenapa saya yang lebih terhormat berada di belakang dan justru Abu Nawas itu berada di depan, “protes pejabat.
“Pertanyaan Bapak seharusnya di tanyakan langsung kepada Abu Nawas sendiri,” kata Abu Nawas.
Debat Pejabat
Karena merasa posisinya di samakan dengan masyarakat yang lain, pejabat songong dan gila hormat itu pun tidak terima.
Ia berjalan ke depan menuju Abu Nawas dan berbisik bahwa yang pantas duduk di kursi itu adalah dirinya yang merupakan pejabat kerajaan terhormat.
“Wahai Abu Nawas, kamu tidak pantas duduk di sini, karena kursi depan seharusnya di isi oleh pejabat seperti saya, “tegas pejabat itu dengan congkaknya.
Mendapatkan tegoran songong dan merendahkan dari pejabat gila hormat, Abu Nawas mulai angkat bicara. Maka terjadilah perdebatan sengit di antara mereka.
Cukup menghebohkan untuk semua yang hadir di acara tersebut.
“Saudara pejabat yang terhormat, pada kenyataannya Anda itu tidak lebih dari seorang pesulap, ” kata Abu Nawas dengan suara cukup lantang.
“Wah, tidak bisa begitu, saya adalah pejabat kerajaan, bukan pesulap, “cetus pejabat.
Semua tamu undangan yang hadir menjadi tegang.
Sebagian dari mereka ada yang berdiri untuk menyaksikan perdebatan itu dan berharap Abu Nawas mampu melumpuhkan sang pejabat yang terkenal songong dan gila hormat itu.
“Sekalipun saya adalah pesulap, tapi ketika naik panggung, saya bisa bertindak sesuai janji.
Saat saya berjanji mengubah sapu tangan menjadi kelinci, maka bim salabim, sapu tangan itu benar-benar berubah menjadi kelinci, “terang Abu Nawas.
“Maksudmu bagaimana? Apa hubungannya?” tanya pejabat songong dan gila hormat. “Anda saya katakan sebagai pesulap yang gagal karena Anda tidak bisa mengubah semua itu.
Skat Mat, Pejabat Songong dan Gila Hormat Malu
Lihatlah, ketika naik panggung, Anda berjanji akan merubah nasib rakyat kecil menjadi lebih baik.
Tapi, setelah terpilih menjadi pejabat, keadaan rakyat kecil sama saja seperti sebelum Anda menduduki jabatan itu, “jelas Abu Nawas.
Skat mat, mendapatkan perkataan demikian, pejabat songon dan gila hormat itu hanya bisa diam seribu bahasa dengan perasaan malu banget.
Kepalanya pun hanya bisa tertunduk, seakan tidak tahan dengan perkataan Abu Nawas yang telah memalukan dirinya di hadapan orang banyak.
“Nah, kalau begitu, mana yang lebih baik dan lebih pantas duduk di kursi paling depan, ” tanya Abu Nawas dengan penuh percaya diri.
Tanpa membalas sepatah kata pun, pejabat songong dan gila hormat itu pun langsung kembali mundur, menempati kursi belakang di mana tempat duduk semula.
Adapun Abu Nawas tetap santai mengikuti acara hingga tuntas dan menikmati santap siang.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News