Saat Abu Nawas Berani Menasehati Raja Sampai Menangis
ABU Nawas sosok dihormati di Kota Baghdad.
Dengan gayanya yang tak bisa di ikuti banyak orang, Abu Nawas telah mengisi tempat tersendiri di hati Raja Harun Al Rasyid.
Di masa itu, hanya Abu Nawas dengan statusnya sebagai rakyat biasa bisa begitu dekat dengan raja.
Sampai – sampai suatu ketika Abu Nawas di kisahkan pernah menasehati raja, hingga membuat raja menangis tersedu.
Begini ceritanya.
Suatu ketika Abu Nawas di panggil oleh Raja Harun Ar Rasyid di istana kerajaan dan terjadilah percakapan di antara keduanya.
Rupanya kali ini, Abu Nawas sedang memperingatkan rajanya perihal harta dunia yang tidak akan di bawa mati ke kuburan.
Ini karena Abu Nawas mengetahui, bahwa ia di panggil karena ingin di ikat sebagai saudara raja dengan tali ikatan hadiah.
Sesampainya di istana kerajaan, Abu Nawas dengan santainya menegur langsung kepada Raja Harun tanpa basa-basi terlebih dahulu.
Raja Menangis
“Wahai Amirul Mukminin, bagaimana nanti jika Allah SWT menghadapkan Anda di hadapan-Nya, lalu meminta pertanggungjawaban Anda tentang lalat hitam,burung kenari dan kulit ari,” kata Abu nawas kepada Raja Harun.
Begitu mendengar penuturan Abu nawas yang tiba-tiba itu, menyebabkan Raja Harun Ar Rasyid sedih, sehingga menangis tersedu-sedu.
Melihat rajanya bersedih, salah seorang kepala pengawal segera bertindak dengan memarahi Abu Nawas.
“Wahai Abu Nawas, engkau diamlah, engkau telah menyakiti hati sang Raja!”bentak kepala pengawal kerajaan kepada Abu Nawas.
“Biarkan dia,” kata Raja Harun. “Sebenarnya yang merusak dan menyakiti itu Anda,” kata Abu Nawas dengan berani.
“Begini Abu Nawas, saya ingin mengikat tali persaudaraan denganmu dengan pemberian fasilitas dan hadiah-hadiah,” kata Raja Harun Ar Rasyid.
“Kembalikan saja semua harta dari tempat semula yang hendak paduka berikan kepada hamba,” jawab Abu Nawas.
“Lalu bagaimana dengan kebutuhanmu?” tanya Raja Harun.
“Aku ingin Anda tidak melihatku dan akupun tidak melihat paduka.
Ketahuilah wahai Amirul Mukminin, Aiman bin Nail dari Qudamah bin Abdullah al-Kalaby pernah berkata, “Aku telah melihat Rasululah SAW melempar jumrah Aqabah di atas ontanya yang kemerah-merahan, tanpa ada pukulan dan tidak pula dengan pengusiran,” jawab Abu Nawas.
Setelah berkata demikian, Abu Nawas segera meninggalkan istana sambil bernyanyi.
Adapun sang raja tak bisa berbuat apa-apa, karena ia tahu Abu Nawas adalah rakyat Baghdad yang spesial.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News