Dasar Abu Nawas! Lolos dari Suku Kanibal, Malah Tumbalkan Raja
ABU Nawas tersudut, karena tertangkap suku kanibal alias pemakan manusia. Berhasil lolos, Abu Nawas tumbalkan raja sebagai bagian dari syarat kelolosan dirinya.
Berikut ceritanya.
Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah di panggil Baginda. ia. t:dak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui.
ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.
Pada suatu perkampungan, dia sempat melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara hingar bingar seperti suara kerumunan puluhan orang.
Abu tertarik, ingin melihat untuk apa orang-orang badui berkumpul di sana, ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang badui menjual bubur haris yaitu bubur khas makanan para petani.
Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu, merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa.
Abu Nawas beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. la merasa hawa di situ amat sejuk dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian mengantuk dan tertidur di bawah pohon.
Abu Nawas tak tahu berapa lama ia tertidur, tahu-tahu ia merasa dilempar ke atas lantai tanah. Brak! ia pun tcrgagap bangun.
“Kurang ajar! Siapa yang melemparku ?” tanyanya heran sembari menengok kanan kiri. Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi.
Mau Disembelih
Seperti penjara. “Hai keluarkan aku! Kenapa aku di penjara di sini…!” Tidak berapa lama kemudian muncul saorang badui bertubuh besar.
Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.
“Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !” kata orang sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan.
Abu Nawas tidak segera makan. “Mengapa aku di penjara?” “Kau akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris.”
“Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?” “Tepat…. itu lah makanan favorit kesukaan kami.” “Kami…. ?
Jadi kalian se kampung suka makan daging manusia?” “lya, termasuk dagingmu, sebab besok pagi kau akan kami sembelih!” “Sejak kapan kalian makan daging manusia?”
“Oh …sejak lama..:..setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia.” “Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?”
“Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk di jadikan bubur.”
Tumbalkan Raja
Abu Nawas diam sejenak. la berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskan kan diri dari bahaya maut ini.
la merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada, kanibalisme, ada manusia makan manusia.
“Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk.” pikir Abu Nawas.
“Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung, kalau perlu…. !” Setelah memberi makan berupa bubur badui itu meninggalkan Abu Nawas.