Bengkulu, -Berikut adalah tata cara shalat Idul Fitri.
Setelah berpuasa penuh selama bulan ramadan.
Salah satu ibadah sunnah yang di tunggu-tunggu umat Muslim saat hari raya Idul Fitri yakni shalat id.
Hukum shalat ini sunnah muakkadah (sangat di anjurkan), sejak di syariatkanya pada tahun kedua hijriah.
Rasulullah selalu melaksanakannya hingga beliau wafat.
Hingga saat ini, Amalan sunnah muakkadah ini di lanjutkan umatnya.
Secara umum syarat dan rukun shalat Idul Fitri sama sebagaimana shalat fardhu lima waktu.
Hanya, ada beberapa tambahan dalam pakteknya, yang sifatnya sunnah.
Waktu shalat dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu shalat zuhur.
Berikut tata cara shalat Idul Fitri:
1. Pertama, Niat Shalat Idul Fitri
Niat ucapkan di dalam hati dan di sunnahkan melafalkan niat sebelum takbiratul ihram (Allâhu akbar).
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (untuk imam ganti “imaman”) lillâhi ta’âlâ
Artinya:
“Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Kedua, Membaca Doa Ifititah
Setelah itu di sunnahkan tabir sebanyak tujuh kali.
Di sela-sela tiap takbir di anjurkan untuk membaca lafal berikut,
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla
Artinya:
“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau bisa juga lafal ini,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar
Artinya:
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Ketiga, Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah itu di sunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, kemudian di lanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat fardhu.
4. Keempat, Setelah Takbir saat Berdiri untuk Rakaat Kedua
Di sunnahkan untuk takbir seperti takbir pada rakaat pertama namun hanya sebanyak lima kali.
Di lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah serta di anjurkan setelahnya membaca surat Al-Ghasiyah.
Kemudian ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
5. Kelima, Setelah Selesai Salam
Jamaah di anjurkan mendengarkan khutbah terlebih dahulu yang di sampaikan khatib, jangan beranjak dari tempat dulu.