Rabu, 29 Oktober 2025 23:02 WIB

Wow! Kasus Keracunan MBG di Lebong Jadi Kasus Terbesar Ketiga Nasional

Bengkulu, Ngenelo.net, – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat total 4.711 kasus keracunan sejak Januari hingga 22 September 2025. Angka ini tersebar di tiga wilayah besar dengan dominasi Jawa sebagai penyumbang terbanyak.

Dalam daftar itu, keracunan MBG Lebong, Bengkulu, menempati posisi besar ketiga dengan 467 korban. Kasus ini hanya kalah dari Sukabumi, Lampung, dengan 503 korban dan Pandeglang, Banten, dengan 480 korban.

“Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Korban Keracunan MBG Lebong

Tragedi keracunan MBG Lebong terjadi pada 27 Agustus 2025. Ratusan warga di Kecamatan Lebong Sakti, Desa Lemeu Pit, menjadi korban usai mengonsumsi menu dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Jumlah korban mencapai 467 orang. Angka ini membuat Lebong menjadi daerah dengan korban terbanyak di luar Pulau Jawa. Dari data resmi, keracunan MBG Lebong hanya selisih puluhan orang dari kasus Sukabumi dan Pandeglang.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus MBG yang sebelumnya hanya dilaporkan di wilayah Jawa. Dengan skala ratusan korban, keracunan MBG Lebong mendapat perhatian nasional.

Posisi Lebong dalam Peta Nasional

BGN mencatat, keracunan MBG Lebong menduduki peringkat ketiga secara nasional. Peringkat pertama di tempati Sukabumi dengan 503 korban, kedua Pandeglang dengan 480 korban, dan keempat Cianjur dengan 254 korban.

Artinya, Lebong berada dalam daftar 5 besar kasus keracunan MBG di Indonesia. Fakta ini menempatkan Bengkulu sebagai daerah dengan risiko tinggi dalam pelaksanaan program MBG.

Wilayah Sumatera jarang tercatat dalam daftar besar, kecuali kasus Lebong dan PALI, Sumatera Selatan, dengan 172 korban. Kondisi ini memperlihatkan bahwa masalah bukan hanya terkonsentrasi di Jawa.

Faktor Penyebab Menurut BGN

Dalam paparannya, BGN menyebut beberapa faktor utama penyebab keracunan MBG. Mulai dari dapur SPPG yang masih baru, keterbatasan pengalaman memasak dalam skala besar, hingga perubahan pemasok bahan makanan.

Dadan Hindayana mengingatkan, kesalahan kecil dalam pengelolaan dapur bisa berdampak besar. “Kami meminta mitra dapur umum lebih hati-hati,” kata Dadan. Ia menyesalkan target nol kasus kejadian luar biasa belum tercapai.

Permintaan Maaf dari Pemerintah

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga angkat suara. Ia meminta maaf kepada masyarakat yang menjadi korban.

“Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia menegaskan, semua korban keracunan MBG harus segera mendapat perawatan. Kasus Lebong dan daerah lain akan masuk evaluasi pemerintah bersama BGN dan pemerintah daerah.

Evaluasi Program MBG

Kasus keracunan MBG Lebong menjadi alarm keras bagi penyelenggara program. Dengan jumlah korban ratusan orang, Bengkulu kini tercatat dalam peta nasional sebagai salah satu lokasi keracunan terbesar.

Pemerintah berjanji memperbaiki sistem pengawasan dapur SPPG. BGN juga akan melakukan pelatihan tambahan bagi tenaga pengelola agar risiko keracunan tidak terulang.

Hingga kini, total kasus keracunan MBG terus bertambah. Dengan posisi Lebong sebagai kasus terbesar ketiga, perhatian publik kini tertuju pada langkah konkret pemerintah dalam menjamin keamanan makanan di program ini.

Daftar Jumlah Korban Keracunan MBG Per 22 September 2025

Berikut daftar 3 wilayah korban keracunan MBG er 22 September 2025:

1. Daftar Kasus Keracunan MBG Wilayah 1

TanggalLokasiJumlah Korban
18 Februari 2025SPPG Empat Lawang, Tebing Tinggi, Tanjungkupang, Sumatera Selatan8
5 Mei 2025SPPG PALI, Talang Ubi Handayani Mulya, Sumatera Selatan172
22 Agustus 2025SPPG Indragiri Hilir, Tembilahan Hilir, Riau28
26 Agustus 2025SPPG Tulung Pasukan, Mataram Baru, Lampung27
27 Agustus 2025SPPG Bengkulu Lebong Sakti, Lemeu Pit, Bengkulu467
29 Agustus 2025SPPG Sukabumi, Lampung503
2 September 2025SPPG Menang Raya, Pedamanran76

2. Daftar Kasus Keracunan MBG Wilayah 2

TanggalLokasiJumlah Korban
14 Januari 2025SPPG Indramayu, Sindang Kenanga6
16 Januari 2025SPPG Khusus, Kab. Sukoharjo40
19 Februari 2025SPPG Pandeglang, Menes480
14 April 2025SPPG Yayasan Al Ibriz, Kab. Batang28
21 April 2025SPPG Limbangansari, Cianjur254
21 April 2025SPPG Khusus Karanganyar9
23 April 2025SPPG Sleman 131
28 April 2025SPPG Sleman Berbah, Sendangtirto30
30 April 2025SPPG Coblong, Kota Bandung320
1 Mei 2025SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya38
6 Mei 2025SPPG Tanah Sareal, Sukadamai223
29 Juli 2025SPPG Cangkringan38
31 Juli 2025SPPG Kuningan, Cilimus35
31 Juli 2025SPPG Kulon Progo, Wates305
6 Agustus 2025SPPG Sukabumi, Cilodong15
12 Agustus 2025SPPG Sragen, Gemolong196
13 Agustus 2025SPPG Sleman, Mlati157
14 Agustus 2025SPPG Karawang, Malajaya82
22 Agustus 2025SPPG Indramayu, Gabuswetan2
26 Agustus 2025SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto137
29 Agustus 2025SPPG Kalibata3
2 September 2025SPPG Serang6
8 September 2025SPPG Khusus Koja, Jakarta14
9 September 2025SPPG Pamekasan, Tlakan8
11 September 2025SPPG Wonogiri, Wonokarto131
17 September 2025SPPG Garut, Kadunggora14
17 September 2025SPPG Jatis, Lamongan14

3. Daftar Kasus Keracunan MBG Wilayah 3

TanggalLokasiJumlah Korban
13 Januari 2025SPPG Nunukan Selatan90
24 Januari 2025SPPG Kec. Ujung Bulu, Caile 24
27 Januari 2025SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene7
23 April 2025SPPG Bombana, Rumbia7
22 Juli 2025SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima, Oesapa Barat140
23 Juli 2025SPPF Sumba Barat Daya, Kota Tambolaka, Rada65
30 Juli 2025SPPG Manokwari, Manokwari Barat, Padarni I6
28 Agustus 2025SPPG Kota Palu, Palu Selatan, Tatura Utara20
3 September 2025SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya9
17 September 2025SPPG Sumbawa, Empang, Bungaeja 2106
17 September 2025SPPG Banggai Kepulauan, Tingangkung339