Bengkulu, Ngenelo.net, – Program makan bergizi gratis (MBG) kembali jadi sorotan. Di duga terjadi keracunan MBG yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dan Sleman, DIY. Total 408 siswa dan 2 Guru harus mendapat perawatan medis pada Rabu (27/8/2025).
Di Lebong, suasana RSUD penuh kepanikan. Anak-anak dari TK, SD, hingga SMP di bawa ke rumah sakit dan sejumlah puskesmas. Banyak siswa terlihat lemas, muntah, hingga harus diinfus. Orang tua dan guru ikut cemas menyaksikan kondisi itu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong mencatat, 273 siswa masih di rawat. Dugaan sementara mengarah pada makanan MBG yang di konsumsi sebelum gejala muncul. Menu yang di bagikan antara lain mi, bakso, sayuran, susu, dan telur.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, menyatakan sampel makanan sudah di kirim ke BPOM. “Untuk saat ini pasien yang terdata berjumlah 273 anak yang di rawat di rumah sakit dan beberapa puskesmas,” kata Rachman di kutip dari INews. Namun, Rachman meminta masyarakat tetap tenang sambil menunggu hasil uji laboratorium.
135 Siswa dan 2 Guru Keracunan MBG di Sleman
Sementara, di hari yag sama, kasus serupa juga terjadi di SMPN 3 Berbah, Sleman. Sebanyak 137 orang terdiri dari 135 siswa dan 2 guru di laporkan mengalami gejala keracunan MBG setelah menyantap menu nasi kuning, telur dadar potong, abon, kering tempe, timun, dan buah jeruk.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan total penerima MBG di sekolah tersebut ada 378 orang. “Masih di duga pascamakan MBG, belum pasti penyebabnya,” ujar.
Saat ini para korban keracunan MBG menjalani perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat. Pemerintah daerah di minta segera mengevaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis ini.
Evaluasi Program MBG
Kasus keracunan MBG yang menimpa ratusan siswa di dua daerah sekaligus menimbulkan tanda tanya besar. Program yang di gadang untuk meningkatkan gizi siswa justru berujung insiden massal.
Dinkes di masing-masing wilayah masih menunggu hasil laboratorium. Hasil resmi di harapkan segera keluar agar penyebab keracunan MBG bisa di pastikan.
Masyarakat menanti langkah pemerintah agar kasus serupa tidak terulang. Evaluasi ketat di harapkan bisa menjamin keamanan dan kualitas makanan yang di berikan dalam program MBG.

