Surabaya, Ngenelo.net, – Masjid Cheng Ho Surabaya berdiri megah sebagai simbol unik kota pahlawan. Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah. Ia hadir sebagai destinasi wisata religi yang mampu memikat perhatian banyak wisatawan.
Arsitektur Masjid Cheng Ho menggabungkan tiga gaya berbeda. Tionghoa, Jawa, dan Arab berpadu harmonis di satu bangunan. Pagoda bertingkat tiga dengan dominasi warna merah menjadikan masjid ini mencolok sekaligus ikonik.
Keindahan Masjid Cheng Ho tidak hanya terletak pada desainnya. Setiap sudut bangunan menyimpan filosofi mendalam. Angka 11 pada bangunan merepresentasikan ukuran Ka’bah, sementara angka 9 melambangkan Wali Songo yang menyebarkan Islam di Nusantara.
Filosofi dan Pesona Masjid Cheng Ho Surabaya
Pengunjung yang datang ke Masjid Cheng Ho Surabaya akan langsung merasakan suasana berbeda. Arsitektur khas Tionghoa berpadu dengan nuansa religius yang menenangkan hati.
Masjid Cheng Ho bukan hanya tempat shalat. Ia juga menjadi simbol keseimbangan budaya dan nilai spiritual. Setiap detail bangunannya membawa pesan toleransi, kedamaian, dan persatuan.
Selain keindahan arsitektur, Masjid Cheng Ho juga memiliki taman asri. Area ini sering menjadi spot favorit wisatawan untuk bersantai sekaligus mengabadikan momen dengan foto Instagram.
Sejarah Masjid Cheng Ho Surabaya
Masjid Cheng Ho mulai di bangun pada tahun 2001. Pembangunan ini di inisiasi oleh komunitas muslim Tionghoa di Jawa Timur. Nama Cheng Ho di ambil dari laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam dan pernah melakukan ekspedisi ke Nusantara.
Laksamana Cheng Ho di kenal sebagai sosok penyebar Islam yang ramah dan penuh toleransi. Semangat itu kemudian di wujudkan dalam berdirinya masjid ini. Pada 2002, Masjid Cheng Ho resmi di buka untuk umum.
Sejak awal berdirinya, Masjid Cheng Ho tidak hanya menjadi pusat ibadah. Ia juga menjadi ruang pertemuan lintas budaya, tempat kegiatan sosial, hingga simbol keharmonisan antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Surabaya.
Lokasi dan Rute
Masjid ini terletak di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya. Lokasinya cukup strategis dan berada di pusat kota, sehingga mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Jika berangkat dari Tugu Pahlawan, perjalanan menuju Masjid ini hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Sementara dari Stasiun Gubeng, jaraknya sekitar 3 kilometer saja. Wisatawan bisa menggunakan taksi online, angkot, atau kendaraan pribadi.
Keberadaan masjid ini juga dekat dengan beberapa destinasi populer lainnya di Surabaya. Hal ini membuat wisatawan bisa sekalian berkunjung ke tempat lain setelah singgah di Masjid Cheng Ho.
Jam Buka
Masjid ini terbuka untuk umum setiap hari. Wisatawan bisa berkunjung dari pagi hingga malam. Namun, waktu terbaik untuk menikmati suasana masjid biasanya pada pagi hari atau menjelang sore ketika cahaya matahari menambah kesan artistik pada bangunan.
Bagi yang ingin ikut kegiatan sosial atau pengajian, biasanya acara berlangsung pada akhir pekan. Informasi kegiatan bisa langsung ditanyakan kepada pengurus masjid.
Dengan jam operasional yang fleksibel, Masjid ini menjadi destinasi religi yang ramah bagi siapa pun yang ingin beribadah sekaligus menikmati wisata budaya.
Masjid Cheng Ho Surabaya Jadi Pusat Kegiatan Sosial
Fungsi Masjid ini tidak sebatas sebagai tempat ibadah. Masjid ini juga aktif dalam kegiatan sosial. Komunitasnya sering mengadakan donor darah dan pembagian sembako bagi warga sekitar.
Suasana religius di sini berpadu dengan nilai kepedulian. Tidak heran jika banyak masyarakat menjadikannya pusat kebersamaan dan kebaikan.
Bagi siapa saja yang datang ke Surabaya, Masjid Cheng Ho Surabaya wajib masuk dalam daftar kunjungan. Di sinilah wisatawan bisa merasakan harmoni budaya, spiritualitas, dan keindahan dalam satu tempat.