Madiun, Ngenelo.net, – Kota Madiun bersiap mencetak sejarah baru. Sebuah masjid apung akan segera di bangun di jantung kota. Lokasinya berada di kawasan Taman Lalu Lintas Bantaran, tak jauh dari Lapak Bantaran Kali Kuliner (Balikul). Proyek ini di gadang-gadang bakal menjadi ikon baru wisata religi di Kota Pendekar.
Masjid apung ini tidak dibangun di pantai, tapi justru di atas bantaran sungai. Inilah yang menjadikannya unik dan berbeda. Bangunan akan berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi dengan ukuran 50×30 meter.
Tidak hanya tempat ibadah, tapi juga destinasi wisata religi yang instagramable dan terbuka bagi pengunjung luar daerah.
“Tadi sudah di buka rekening donasi. Dari luar cukup banyak yang masuk,” ujar Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, beberapa waktu lalu usai audiensi di TPA.
Pemerintah Kota Madiun kini fokus pada tahap pematangan pembangunan. Rekening donasi di buka agar masyarakat luas bisa turut berkontribusi.
Menurut wali kota, konsep arsitekturnya sudah matang. Masjid apung ini di sebut punya desain yang belum ada duanya di Indonesia.
Masjid Apung: Menanti Rekomendasi BBWS Bengawan Solo
Meski persiapan berjalan cepat, pelaksanaan pembangunan masjid apung masih menunggu satu syarat penting: rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
“Kami masih menunggu rekomendasi dari BBWS,” jelas Dr. Maidi.
Jika sudah keluar, pembangunan akan langsung di mulai. Bahkan, peletakan batu pertama di rencanakan dalam waktu dekat. Warga Madiun pun berharap proyek ini tak sekadar megah, tapi juga bermanfaat jangka panjang.
Pedagang Sekitar Kena Dampak Penataan
Pembangunan masjid ini juga membawa dampak pada kawasan sekitarnya. Pemerintah akan melakukan penataan ulang di area bantaran. Termasuk relokasi pedagang yang berjualan di sekitar lokasi pembangunan.
“Semakin cepat terealisasi, semakin baik,” pungkas wali kota.
Pembangunan ini bukan hanya soal tempat ibadah. Tapi tentang identitas baru Kota Madiun.
Masjid apung akan jadi magnet wisata religi, memperkuat posisi Madiun sebagai kota yang religius sekaligus ramah wisatawan.