Tanggul Jebol di Demak mengakibatkan banjir melanda tiga desaTanggul Jebol di Demak mengakibatkan banjir melanda tiga desa

NGENELO.NET, – Tanggul Jebol di Demak mengakibatkan banjir melanda tiga desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Parahnya, tanggul yang jebol di Demak ini ada dua titik berbeda, yaitu di Sungai Cabean Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, dan Sungai Tuntang Desa Kebonagung, Kecamatan Guntur.

Peristiwa ini menyebabkan dampak signifikan bagi warga sekitar, dengan genangan air yang mencapai ketinggian hampir 1 meter di beberapa wilayah.

Tanggul yang jebol tersebut di picu oleh debit air yang tinggi dari hulu sungai.

Kepada media, Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera menangani situasi ini.

Alat berat telah disiapkan di kedua lokasi tanggul jebol tersebut, namun penanganan belum dapat di lakukan secara maksimal.

Penanganan Tanggul Jebol di Demak Terkendala Material dan Debit Air Tinggi

“Sampai saat ini koordinasi Forkopimda dan lintas sektor tetap kita lakukan, salah satunya penanggulangan tanggul jebol, di mana menjadi kewenangannya BBWS sudah kita lakukan.

Alat berat di dua lokasi Sungai Cabean dan Sungai Tuntang juga sudah siap,” kata Ari dalam keterangan tertulisnya di Balaidesa Kebonagung, Selasa 21 Januari 2025.

Namun, beberapa kendala menghambat proses perbaikan.

Di lokasi tanggul Cabean, Desa Sidorejo, penambalan belum dapat di lakukan karena kekurangan material yang diperlukan. Sementara itu, di lokasi tanggul Sungai Tuntang, Desa Kebonagung, penanganan terkendala oleh debit air yang masih sangat tinggi.

“Tanggul jebol di Sungai Tuntang belum bisa kita kerjakan karena debit airnya masih sangat deras sekali,” tambah Kapolres Demak.

Keamanan Ditingkatkan Sambil Menunggu Air Surut untuk Perbaikan

Aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI telah di terjunkan untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi jebolnya tanggul.

Mereka juga berkoordinasi dengan BBWS untuk memastikan segera di lakukan perbaikan begitu debit air surut.

“Kami berjaga di lokasi, sambil menunggu material dan air surut,” ujar Ari.

Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, menambahkan bahwa dua alat berat sudah stanby di Desa Kebonagung untuk mempercepat proses perbaikan.

Menurutnya, BBWS juga tengah menyiapkan alat berat tambahan untuk menangani jebolnya tanggul tersebut.

“Ini tanggul Kali Tuntang memang belum bisa teratasi. Info dari Balai (BBWS) dan lain-lainnya, kalau debit air sudah turun, baru bisa di tangani,” kata Akhmad.

Optimisme untuk Penanganan dan Penguatan Tanggul di Masa Depan

Seperti di ketahui, jebolnya tanggul Sungai Tuntang yang terletak sekitar tiga meter dari jalan raya telah menyebabkan kerusakan parah dan banjir di area sekitar.

Namun, optimisme tetap tinggi, mengingat BBWS telah menyiapkan teknik penambalan dengan menggunakan glugu-glugu (pancang-pancang) dan urukan tanah setelah air surut.

Pihaknya juga sudah mengingatkan BBWS bahwa lokasi tersebut sering kali mengalami kejadian serupa.

Oleh karena itu, penguatan tanggul di area tersebut di harapkan dapat mengurangi risiko kerusakan serupa di masa depan.

Akhmad Sugiharto juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pembagian aliran air ke pintu-pintu air lainnya untuk mengurangi debit air di tanggul Sungai Tuntang.

“Langkah darurat, kita sudah keliling ke lokasi yang menjadi aliran air yang dari jebolan itu. Kita membuka pintu-pintu air di Tlogosih dan Kalijajar, meski belum sepenuhnya mengatasi masalah,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang di lakukan, masyarakat berharap agar hujan di hulu segera berhenti, sehingga penanggulangan banjir dan perbaikan tanggul dapat segera di laksanakan dengan efektif.

NETWORK: Daftar Website

NetworK