Banjir yang melanda Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, pada tanggal 6 Juli 2024, tidak hanya merendam ratusan rumah warga.
Tetapi banjir juga menyebabkan putusnya jembatan gantung yang merupakan akses vital bagi warga desa.
Jembatan gantung yang putus tersebut merupakan jembatan sentral produksi pertanian yang menghubungkan Desa Cahaya Negeri dan Desa Padang Kuas.
Jembatan ini menjadi alternatif bagi warga desa untuk mengeluarkan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.
Sementara, putusnya jembatan ini membuat warga harus mengambil jalur yang lebih jauh.
Yaitu sekitar 6 kilometer, untuk mencapai kebun mereka.
Sebelumnya, mereka hanya perlu menempuh jarak 1 kilometer jika melewati jembatan.
Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi masyarakat, terutama para petani yang mayoritas mengandalkan hasil panen dari kebun mereka untuk mencari nafkah.
“Jembatan yang putus berlokasi di belakang kantor PDAM. Saat ini, masyarakat yang ingin ke kebun harus melewati jalan Desa Babatan,” ujar Nuzirwan Miril, mantan Kades Cahaya Negeri di kutip ngenelo.net dari laman garudadaily.com.
Pemerintah daerah setempat di harapkan dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki jembatan tersebut agar aktivitas warga dapat kembali normal.