Transmisi mobil matic, atau transmisi otomatis, adalah jenis transmisi yang tidak memerlukan pengguna untuk secara manual mengubah gigi-gigi transmisi seperti pada transmisi manual.
Di dalam mobil matic, proses perpindahan gigi-gigi transmisi di lakukan secara otomatis oleh sistem transmisi, berdasarkan kecepatan mobil dan beban mesin.
Ada beberapa jenis transmisi otomatis yang umum di gunakan, antara lain:
1. Transmisi Otomatis Konvensional
Ini adalah jenis transmisi otomatis yang paling umum.
Transmisi ini menggunakan fluida hidraulis untuk mengoperasikan kampas kopling dan perpindahan gigi secara otomatis.
2. Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission)
Transmisi ini tidak memiliki gigi-gigi yang tetap seperti transmisi konvensional.
Sebaliknya, CVT menggunakan sabuk atau rantai yang berjalan di antara dua cakram variabel untuk memberikan percepatan yang mulus tanpa perpindahan gigi yang terasa.
3. Transmisi DCT (Dual-Clutch Transmission)
Jenis transmisi ini menggunakan dua kopling untuk mengelola perpindahan gigi.
Satu kopling mengelola gigi-gigi ganjil sedangkan yang lain mengelola gigi-gigi genap. DCT memberikan perpindahan gigi yang sangat cepat dan halus.
Keuntungan menggunakan transmisi otomatis termasuk kemudahan penggunaan tanpa perlu mengoperasikan kopling dan transmisi secara manual, serta performa yang lebih halus dan nyaman saat berkendara.
Namun, transmisi otomatis juga bisa lebih kompleks dan memerlukan perawatan khusus seperti penggantian fluida transmisi secara teratur.
Pemilihan jenis transmisi tergantung pada preferensi pribadi, gaya berkendara, dan kebutuhan mobil Anda.
Penyebab Transmisi Mobil Matic Bunyi Jedug
Transmisi mobil matic, meskipun nyaman, terkadang menghadapi masalah bunyi jedug atau shift shock yang mengganggu.
Berikut adalah7 penyebab transmisi mobil matic bunyi jedug saat di pindah, seperti yang di rangkum dari berbagai sumber:
1. Kerusakan pada Sistem Transmisi Mobil
Salah satu penyebab utama bunyi jedug adalah kerusakan pada komponen sistem transmisi, seperti solenoid matik atau transmission control module (TMC).
Gangguan pada komponen ini dapat mengganggu proses perpindahan gigi yang mulus.
2. Kerusakan pada Komponen Matik
Komponen matik yang aus, seperti seal-seal matik yang sudah keras atau komponen lain yang mengalami keausan, juga dapat menyebabkan bunyi jedug.
Perbaikan seperti ini sering kali memerlukan overhaul transmisi yang tidak murah.
3. Oli Transmisi Mobil Matic Kotor atau Bocor
Oli transmisi yang kotor atau mengalami kebocoran dapat mengganggu sistem hidrolik yang mengatur transmisi.
Gangguan ini bisa mempengaruhi kelancaran perpindahan gigi dan menyebabkan bunyi jedug.
4. Kerusakan pada Oli Transmisi
Melemahnya tekanan oli di dalam girboks juga dapat menjadi penyebab bunyi jedug.
Hal ini sering kali di sebabkan oleh penggunaan oli transmisi yang sudah tidak layak pakai atau jarang di ganti secara berkala.
5. Sensor Transmisi Mobil Matic yang Rusak
Sensor transmisi yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada sistem perpindahan gigi.