Di tengah maraknya produk pembersih modern, sebuah inisiatif muncul dari komunitas ibu-ibu yang peduli lingkungan di @omahteduh2023, yakni Sabun Cair Ecoenzym.
Dipelopori oleh Tri Wahyuningsih, mereka berhasil mengembangkan sabun cair ramah lingkungan bernama Ecoenzym.
Sabun ini tidak hanya efektif untuk mencuci baju dan peralatan dapur, tetapi juga di buat dari bahan-bahan alami untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ecoenzym, bahan utama dalam sabun ini, di produksi melalui fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah organik yang terbuang, tetapi juga menghasilkan produk yang aman dan biodegradable, menjaga ekosistem alam.
Tri Wahyuningsih menjelaskan bahwa proses pembuatan sabun Ecoenzym melibatkan beberapa langkah sederhana.
“Cara pembuatannya hanya dengan beberapa langkah sederhana,” ungkap Tri Wahyuningsih, saat pemaparan di Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, Jumat 28 Juni 2024 .
Diterangkannya, bahan lainnya yakni Methyl Ester Sulfonate (MES) yang merupakan surfaktan senyawa kimia sebagai bahan dasar untuk pembuatan detergen berbahan alami.
MES sangat ramah lingkungan karena terbuat dari minyak kelapa sawit sehingga mudah terdegradasi di alam.

Selain itu, dengan penambahan garam akan memberikan sifat sabun lebih kental, dan meningkatkan busa saat di gunakan.
Bahan dan Cara Pembuatan Sabun Cair Ecoenzym
Berikut ini bahan dan cara pembuatan sabun Ecoenzym:
Bahan
1. MES (Methyl Ester Sulfonate)200 gram
2. garam 150 gram
3. Ecoenzym 700 mililiter
4. Air 2,8 liter
5. Pewangi
Cara Pembuatan Sabun Cair Ecoenzym
1. Langkah pertama, panaskan air sampai mendidih.
2. Setelah air mendidih bagi menjadi 2 bagian.
3. Pada bagian pertama masukan MES lalu aduk rata.
4. Sementara, bagian kedua masukan garam aduk rata.
5. Selanjutnya, campur keduanya dan aduk rata sampai mengental.
6. Setelah hangat atau dingin masukan ecoenzym dan pewangi lalu aduk hingga tercampur rata.
7. Sabun Cair Ecoenzym siap untuk di gunakan.
Jadi, produk pembersih ini tidak hanya efektif, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dengan inovasi seperti Ecoenzym, komunitas @omahteduh2023 menunjukkan bahwa mempertimbangkan lingkungan tidak harus mengorbankan efektivitas atau biaya.
Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana penggunaan sumber daya alami dan pengurangan limbah dapat di integrasikan dalam kehidupan sehari-hari, menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.