Pemerintah Fokus Rehabilitasi dan Pencegahan, Pemain Judi Online tidak di tangkap karena di anggap korban.Pemerintah Fokus Rehabilitasi dan Pencegahan, Pemain Judi Online tidak di tangkap karena di anggap korban.

Pemain judi online di Indonesia ternyata cukup fantastis.

Berbagai kalangan masyarakat terpapar penyakit ini, termasuk ASN.

Selain Pemerintah bakal mengumumkan ASN yang terpapar judi online juga memastikan langkah-langkah pemberantasan judi online.

Sementara, dilansir ngenelo.net dari laman resmi kominfo, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan, untuk pemain judi online tidak akan ada penangkapan.

Mengingat mereka juga di anggap sebagai korban dalam konteks ini.

“Mereka korban juga. Ya, enggak di tangkap, kan korban,” kata Budi.

Sebagai gantinya, pemerintah fokus pada langkah-langkah pemulihan untuk mencegah keterlibatan kembali dalam aktivitas judi online.

“Yang penting, pertama adalah menyelamatkan rakyat Indonesia dulu, rakyat Indonesia, baru kita bersama-sama memotong para bandar-bandar itu,” Jelas Menkopolhukam Hadi Tjahjanto.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat memberantas maraknya judi online dan memulihkan masyarakat dari dampak kecanduan yang di timbulkan.

Fokus Rehabilitasi dan Pencegahan

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan ini adalah langkah kedua dari Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring.

Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa rapat ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya yang di pimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dari sisi penindakan dan pencegahan.

Pemain Judi Online tidak di tangkap karena di anggap korban.
Pemain Judi Online tidak di tangkap karena di anggap korban.

Sedangkan perannya sebagai Wakil Ketua Satgas, ia fokus pada rehabilitasi dan pencegahan masalah judi online.

Menurut Muhadjir Effendy, keberadaan judi online telah menimbulkan kekhawatiran yang luas di masyarakat karena telah menjangkau berbagai lapisan, dari bawah hingga atas.

“Sebab semua kalangan bermain mulai dari tingkat bawah hingga atas,” ungkapnya.

Hal ini mendorongnya untuk mengajak komponen strategis dalam masyarakat untuk bersatu dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap judi online yang di anggap meresahkan dan berbahaya bagi keutuhan bangsa.

Setelah rapat koordinasi, rencananya akan dilakukan sosialisasi tentang materi judi online kepada tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan sosial di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan dan saran tentang bagaimana cara terbaik untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya judi online.

“Selesai rakor akan ada sosialisasi materi judi online untuk tokoh masyarakat, organisasi keagamaan serta sosial yang ada di Indonesia.

Kita ajak untuk memberikan saran atau masukan. Termasuk juga list atau tanggapan bagaimana kita bisa memberikan edukasi serta sosialisasi ke masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam rapat tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan.

Mereka memberikan dukungan upaya ini dalam kerangka pencegahan perjudian daring.