Thursday, 14 August 2025 - 00:54 WIB

Begini Jadinya Kalau Abu Nawas Ikut Pertarungan Memasak

NGENELO – Suatu hari di istana Bagdad, Khalifah Harun al-Rashid mengadakan pertarungan memasak yang mewah.

Para koki terbaik dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk bersaing dalam acara kuliner yang bergengsi ini. Tentu saja, Abu Nawas, yang terkenal dengan kecerdasannya, juga ikut hadir.

Abu Nawas memutuskan untuk berpartisipasi dalam pertarungan memasak ini, meskipun ia sama sekali tidak memiliki pengalaman di dapur. Dia berpikir, “Mengapa tidak mencoba sesuatu yang baru? Siapa tahu, saya bisa saja menjadi koki terbaik!”

Tiba saatnya untuk memulai pertarungan memasak. Abu Nawas muncul di dapur istana dengan seragam koki yang agak terlalu besar baginya.

Kekonyolan Abu Nawas

Dia terlihat kikuk dan canggung di antara para koki berpengalaman yang sibuk memotong, mencampur, dan memasak dengan mahir.

Abu Nawas berusaha keras. Dia mencoba mengiris bawang dengan pandangan penuh konsentrasi, tapi tiba-tiba air mata mengalir begitu derasnya.

Orang-orang di sekitarnya tertawa melihatnya, sementara Abu Nawas mengelap matanya dengan cepat dan berkata, “Inilah cara saya membuat bawang lebih manis!”

Kemudian, ketika ia mencoba mencampur bumbu-bumbu, dia menjatuhkan potongan rempah-rempah ke dalam panci dan memercikkan saus di seluruh dirinya.

Semua orang terbahak-bahak melihatnya, sementara Abu Nawas berkomentar, “Saya hanya ingin memberi hidangan rasa yang merata, termasuk pakaian saya!”

Saat tiba giliran menyajikan hidangan, Abu Nawas membawa hidangannya yang aneh: semangka yang diiris dengan cara yang sangat tidak biasa. Ia berkata, “Ini adalah semangka ala Abu Nawas. Tidak ada yang tahu bagaimana seharusnya rasanya!”

Para juri dan penonton terbahak-bahak melihat kekonyolan Abu Nawas, tetapi mereka juga merasa senang dengan sikap jenakanya.

Akhirnya, ketika hasil pertarungan memasak di umumkan, Abu Nawas tidak menang. Namun, yang membuatnya kagum adalah betapa banyak orang yang tertawa dan tersenyum berkat kekonyolannya. Abu Nawas berkata, “Saya mungkin bukan koki terbaik, tetapi saya adalah koki terlucu!”

Semua orang tertawa bersama Abu Nawas, dan Khalifah Harun al-Rashid berterima kasih padanya atas hiburan yang unik.

Abu Nawas mungkin bukan koki handal, tetapi ia selalu memiliki cara untuk membuat semua orang tertawa dan merasa bahagia. Dan pada akhirnya, itulah yang benar-benar penting dalam hidup.

Dapatkan Artikel Lainnya diĀ Google News