NGENELO – Songgo Buwono, kuliner Priayi keraton Jogja. Jogja di kenal sebagai kota yang kaya akan wisata, sejarah, dan tentu saja kelezatan kulinernya.
Salah satu kuliner khas Jogja yang harus ada dalam daftar makanan yang wajib di coba sobat ngenelo.net saat berkunjung kesini adalah Songgo Buwono.
Nama yang mungkin terdengar asing, tetapi jangan salah, kuliner ini merupakan sajian yang telah ada sejak zaman kerajaan dan kini menjadi makanan favorit para priayi di Keraton Jogja.
Apa Itu Songgo Buwono?
Hidangan ini adalah kuliner khas Jogja yang terdiri dari tiga komponen utama.
Pertama, ada kue sus dengan isi ragout yang lezat. Kemudian, sepotong telur ayam yang di potong dan di letakkan di atas kue sus.
Terakhir, ada tambahan selada, acar timun, wortel, nanas, dan irisan bawang merah.
Kuliner yang sangat istimewa ini biasanya disajikan dalam acara hajatan atau untuk menyambut tamu penting, termasuk tamu dari luar negeri.
Mengapa Disebut Songgo Buwono?
Nama Songgo Buwono memiliki makna tersendiri. “Songgo” berarti menyangga, sementara “buwono” berarti bumi atau alam semesta. Filosofi di balik hidangan ini sangat dalam.
Kue sus melambangkan bumi, selada mewakili tanaman yang menyangga bumi, dan ragout sebagai simbol keanekaragaman dan masyarakat yang hidup di bumi ini.
Tiga Fakta Menarik Tentang Songgo Buwono
Dikutip ngenelo.net dari detikjogja kuliner ini memiliki 3 fakta menarik, di antaranya:
Kuliner Favorit Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
Songgo Buwono ternyata adalah makanan favorit Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, yang sering mengonsumsinya sebagai makanan pembuka.
Hidangan ini pertama kali di perkenalkan di lingkungan keraton selama masa pemerintahan Sri Sultan HB VII, dan selanjutnya di sempurnakan pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VIII.
Mirip dengan Makanan Cepat Saji
Meskipun terlihat sangat tradisional, jika Anda mengamati komposisi bahan dasarnya, kuliner Priayi keraton Jogja ini memiliki kesamaan dengan makanan cepat saji seperti burger.
Hidangan ini mengandung bahan tinggi karbohidrat seperti kue sus, bahan tinggi protein seperti telur dan ragout, serta tambahan seperti selada, timun, dan mayones.
Cara penyajiannya juga tidak jauh berbeda dengan burger, dengan semua bahan utama yang di tumpuk menjadi satu hidangan lezat.
Hasil Akulturasi Budaya
Kuliner ini adalah hasil akulturasi budaya lokal dengan pengaruh Eropa dan Asia.
Ini terlihat dari penggunaan bahan-bahan yang biasanya di temukan dalam kuliner Eropa, seperti serat, karbohidrat, dan protein.
Jadi, jika Anda mengunjungi Jogja, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatannya.
Ini adalah kuliner yang tak hanya menggugah selera tetapi juga memiliki sejarah dan makna budaya yang mendalam.
Demikianlah ulasan singkat tentang kuliner Priayi keraton Jogja, Songgo Buwono. Kuliner khas Jogja yang di cintai oleh para priayi. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin menjelajahi kekayaan kuliner Jogja.
Dapatkan Artikel Lainnya diGoogle News