NGENELO – Salah satu pengalaman berkesan dalam pendakian Gunung Bukit Raya adalah mengikuti upacara atau ritual adat yang wajib di lakukan sebelum memulai perjalanan, yaitu Ritual Adat Ngukuih Hajat. Ritual ini telah menjadi bagian integral dari pengalaman pendakian di gunung ini, dan di jalankan oleh Suku Dayak Ot Danum, yang mendiami kaki gunung ini.
Gunung Bukit Raya, yang merupakan gunung tertinggi di Kalimantan, bukan hanya menjadi magnet bagi wisatawan dan para pendaki yang mencari petualangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menjadi jendela kekayaan budaya lokal yang tak ternilai harganya.
Warisan Budaya Suku Dayak Ot Danum
Suku Dayak Ot Danum adalah kelompok etnis yang tinggal di kaki Gunung Bukit Raya, dan mereka telah menjalankan Ritual Adat Ngukuih Hajat secara turun temurun. Ritual ini memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan mereka dan merupakan cara untuk menghormati alam serta memohon perlindungan dan keselamatan selama pendakian.
Dengan mengikuti ritual ini, pendaki dapat memahami dan menghormati kearifan lokal suku ini, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat.
Persiapan untuk Ritual Adat Ngukuih Hajat
Sebelum melaksanakan Ritual Adat Ngukuih Hajat, para pendaki harus bersiap-siap. Biasanya, Kepala Adat dari Suku Dayak Ot Danum, yang memegang peran penting dalam menjalankan ritual ini, akan membantu dalam persiapan.
Bahan-bahan yang di gunakan dalam ritual ini meliputi ayam kampung, mandau (golok tradisional), beras kuning, dan gelang manik yang terbuat dari akar kayu yang di anggap sakral. Persiapan ini menjadi langkah awal dalam menghormati adat dan budaya Suku Dayak Ot Danum.
Proses Ritual Adat Ngukuih Hajat
Ritual Adat Ngukuih Hajat memiliki beberapa tahapan penting yang mengandung makna mendalam:
Berdoa: Ritual di mulai dengan berdoa, yang di pimpin oleh Kepala Adat. Doa ini merupakan bentuk permohonan perlindungan dan keselamatan kepada roh-roh alam serta ungkapan terima kasih atas izin untuk memasuki wilayah Gunung Bukit Raya. Selama doa, Kepala Adat akan menggunakan bahasa Dayak yang memiliki makna khusus.
Penyembelihan Ayam: Setelah doa, salah satu dari para pendaki yang beragama Islam akan diminta untuk menyembelih ayam kampung. Ini merupakan contoh nyata dari toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama. Ayam yang di sembelih akan di gunakan dalam ritual selanjutnya.
Mengoleskan Darah Ayam: Darah ayam yang sudah di sembelih di campur dengan beras kuning, dan kemudian di gunakan untuk mengoleskan tanda-tanda pada tubuh pendaki. Darah ini dioleskan pada kaki, lutut, dahi, dan ubun-ubun sebagai simbol perlindungan.
Menggigit Mandau: Pendaki kemudian di minta untuk menggigit mandau (golok tradisional) yang sudah di gunakan untuk menyembelih ayam. Ini adalah tindakan simbolis yang melibatkan pendaki dalam ritual adat.
Mengikat Gelang: Pendaki akan di beri gelang manik yang terbuat dari akar kayu hutan yang di anggap sakral oleh Suku Dayak Ot Danum. Gelang ini di ikatkan di lengan dan tidak boleh di lepas selama pendakian ke Gunung Bukit Raya, kecuali jika terlepas dengan sendirinya.
Pesan Toleransi dan Penghargaan terhadap Kebudayaan Lokal
Pengalaman mengikuti Ritual Adat Ngukuih Hajat mengajarkan banyak pelajaran berharga. Pertama-tama, ritual ini menggambarkan tingginya tingkat toleransi yang di miliki oleh Suku Dayak Ot Danum.
Mereka dengan penuh pengertian memahami aturan-aturan agama pendaki dan memberikan penghormatan terhadap perbedaan kepercayaan. Ini adalah contoh nyata bahwa toleransi adalah kunci untuk hidup berdampingan secara damai dalam masyarakat yang beragam.
Selain itu, ritual ini juga mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai budaya lokal. Prinsip “di mana bumi di pijak, disitu langit di junjung” tercermin dalam cara pendaki mengikuti aturan dan tata cara Suku Dayak Ot Danum.
Ini adalah penghormatan terhadap pemilik rumah, dalam hal ini, suku yang mendiami kaki Gunung Bukit Raya.
Keberagaman Budaya Indonesia yang Memukau
Melalui pengalaman ini, kita dapat merenung tentang keberagaman budaya yang luar biasa yang di miliki oleh Indonesia. Ritual Adat Ngukuih Hajat adalah contoh nyata dari kekayaan budaya yang perlu di lestarikan dan di hormati. Dengan menghargai dan memahami keberagaman ini, kita dapat menjaga kerukunan dan memperkaya pengalaman hidup kita.
Jika Anda tertarik untuk menyaksikan langsung Ritual Adat Ngukuih Hajat, Gunung Bukit Raya kini telah mempermudah pendaftarannya secara online. Sehingga Anda dapat lebih mudah merencanakan kunjungan Anda.
Dengan mengunjungi Gunung Bukit Raya dan mengikuti ritual ini, Anda dapat merasakan keajaiban alam. Sekaligus memahami kekayaan budaya yang melekat di kaki gunung tertinggi Kalimantan ini.
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News