NGENELO – Abu Nawas dan Kapal Ajaib. Suatu hari, Abu Nawas sedang duduk di tepi pantai, merenungkan hal-hal kehidupan dan spiritual.
Tiba-tiba, dia melihat kapal besar yang menjelma di tengah laut seperti sihir.
Kapal itu tidak seperti kapal biasa; itu memiliki layar yang terbuat dari kain sutra yang berkilauan, dan lambungnya terbuat dari emas murni.
Abu Nawas, yang selalu tertarik dengan petualangan baru, segera berlari ke kapal ajaib itu. Ketika dia mencapai kapal, pintunya terbuka dengan sendirinya, dan dia memasukinya dengan antusias.
Di dalam kapal, Abu Nawas melihat seorang pria tua yang mengenakan jubah putih dan bersorban. Pria itu tersenyum lebar dan berkata, “Selamat datang, Abu Nawas. Aku adalah malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk membawamu ke tempat yang istimewa.”
Abu Nawas tercengang. Dia tidak percaya bahwa dia sedang duduk di kapal yang di pimpin oleh seorang malaikat.
Malaikat itu melanjutkan, “Kami akan membawamu ke surga, tempat penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan abadi.”
Abu Nawas sangat gembira dan segera bersiap-siap untuk perjalanan menuju surga.
Kotak Makan Siang
Namun, saat mereka telah berlayar cukup jauh dari pantai, dia merasa lapar. Dia berpikir sejenak, lalu berkata pada malaikat, “Eh, malaikat, apakah di surga ini ada makanan enak?”
Malaikat itu tersenyum dan menjawab, “Tentu saja, Abu Nawas. Di surga, kamu bisa makan makanan terlezat yang pernah ada.”
Abu Nawas berpikir sebentar lagi, lalu bertanya lagi, “Apakah di surga ini ada minuman yang segar?”
Malaikat itu tersenyum lagi dan berkata, “Tentu saja, Abu Nawas. Di surga, ada segala jenis minuman yang kamu inginkan.”
Abu Nawas segera tersenyum lebar, lalu berkata, “Baiklah, kita putar balik kapal ini dan kembali ke daratan. Saya baru saja ingat bahwa saya meninggalkan kotak makan siang enak di rumah!”
Malaikat itu terkejut, “Tapi Abu Nawas, kita sudah di tengah laut menuju surga!”
Abu Nawas tertawa keras, “Tidak apa-apa. Saya lebih suka menikmati makanan dan minuman enak di dunia daripada di surga. Terima kasih atas undangannya, tapi saya akan turun sekarang.”
Kapal ajaib itu segera berputar dan membawanya kembali ke pantai. Abu Nawas turun dari kapal sambil tertawa-tawa. Dia merasa bahwa dunia ini sudah cukup baik baginya, dan dia lebih suka menikmati hidup dengan seluruh makanan enak yang bisa dia temukan.
Cerita ini mengajarkan kita bahwa seringkali kita terlalu sibuk mencari kebahagiaan di tempat lain, padahal kebahagiaan sejati mungkin sudah ada di depan mata kita.
Abu Nawas selalu tahu bagaimana menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana, bahkan dalam makanan dan minuman yang enak!
Dapatkan Artikel Lainnya di Google News