7 Alasan Berwisata ke Danau Kelimutu Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur salah satu Provinsi di Indonesia yang punya ragam wisata alam memesona, salah satunya Danau Kelimutu.
Perlu diketahui, Danau Kelimutu terletak di wilayah Kelimutu, Ende, Pulau Flores merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi banyak wisatawan.
Bukan hanya wisatawan lokal, namun juga wisatawan mancanegara datang mengunjungi Danau Kelimutu.
Sebab, danau yang terletak pada atas gunung kelimutu ini menyajikan panorama alam sangat indah.
Jika kalian mencari refrensi liburan, sangat tepat rasanya jika Danau Kelimutu kalian jadikan tujuan.
Berikut 7 Alasan Berwisata ke Danau Kelimutu Nusa Tenggara Timur:
- Terdapat Flora dan Fauna Khas
- Satu-satunya Danau 3 Warna
- Memiliki Acara Adat Danau Kelimutu
- Sensasi Momen Sunrise
- Transportasi Lengkap
- Fasilitas yang Memadai
- Banyak Spot Wisata Lainnya
Nah biar kalian nggak penasaran berikut ulasan 7 Alasan Berwisata ke Danau Kelimutu.
1. Terdapat Flora dan Fauna Khas
Danau Kelimutu merupakan jenis danau vulkanik.
Danau ini terbentuk akibat proses vulkanis membuat kawah di atas gunung api.
Seperti kita ketahui Danau ini berada di atas Gunung Kelimutu, gunung api aktif.
Gunung dan Danau masih dalam bagian Taman Nasional Kelimutu.
Sebagai informasi dalam Taman Nasional Kelimutu, terdapat ratusan jenis flora dan fauna .
Beberapa di antaranya adalah satwa endemik Pulau Flores seperti Burung Gerugiwa, Turuwara dan Uta Onga.
Untuk flora sendiri meliputi Bunga Abadi Edelweiss, Cemara, Kesambi, Kodal, Kesi dan masih banyak lagi lainnya.
Nama Kelimutu berasal dari bahasa masyarakat lokal.
Kata “Keli” dan “Mutu”, arti “Keli” adalah gunung dan “Mutu” berarti mendidih.
2. Satu-satunya Danau Tiga Warna
Danau Kelimutu memiliki 3 danau, yakni Tiwi Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo.
Ketiganya memiliki warna berbeda.
Karenanya Danau Kelimutu juga dikenal Danau Tiga Warna.
Tiwi Ata Mbupu memiliki warna putih.
Penduduk sekitar percaya menjadi tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Danau ini memiliki luas 4,5 hektar.
Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki warna khas hijau lumut kebiruan jika dilihat dari ketinggian.
Penduduk sekitar percaya menjadi tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda yang telah meninggal.
Danau ini memiliki luas sekitar 5,5 hektar.
Tiwu Ata Polo memiliki warna merah.
Penduduk sekitar percaya menjadi tempat berkumpul jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan melakukan kejahatan dimasa hidupnya.
Danau ini memiliki luas sekitar 4 hektar.
Selain tiga warna tersebut, ketiganya sering mengalami perubahan warna untuk beberapa saat.
Beberapa pakar mengatakan perubahan warna ini karena erupsi yang terjadi di gunung Kelimutu dan memproduksi gas terus menerus.
Namun ada juga yang berpendapat perubahan warna tersebut karena pembiasan cahaya yang terjadi di dinding kawah.
Disebutkannya juga perubahan warna tersebut bisa juga dipengaruhi mikro organisme yang berada di kawah Danau Kelimutu.
3. Memiliki Acara Adat Danau Kelimutu
Dalam setiap tahunnya penduduk asli kawasan ini yakni Suku Lio, akan menggelar acara adat yang biasa dikenal dengan “Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata”.
Acara tersebut digelar tak lain untuk menghormati para leluhur.
Berbagai makanan dipersembahkan untuk leluhur sebagai ucapan terima kasih atas berkat yang diberikan di tahun sebelumnya.
Dan sekaligus juga ungkapan doa kemudahan berkat untuk tahun selanjutnya.
Daging, nasi, sirih, dan lainnya adalah Persembahan yang siapkan..
Masyarakat Suku Lio juga meggelar tari gawi secara bersama-sama, ini merupakan bentuk rasa syukur.
Acara digelar dengan mengitari danau Tiwu Ata Polo sampai pada sebuah altar persembahan.
Altar yang tebuat dari batu ini menjadi pusat acara ritual dan menjadi tempat meletakkan semua persembahan makanan.
Untuk saat ini, ritual tersebut digabung menjadi festival dan diberi nama Festival Danau Kelimutu.
Festival ini menjadi acara kebanggaan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain ritual “Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata” dalam festival Danau Kelimutu juga di gelar ritual potong kerbau atau “Taga Kamba.”
Gelaran berikutnya adalah aktivitas menyapa tamu atau Mega Tebo dengan dialog tiga tungku di festival ini.
4. Sensasi Momen Sunrise
Danau Kelimutu adalah tempat terbaik untuk menikmati momen matahari terbit atau sunrise.
Sunrise di Danau Kelimutu dikenal keindahannya, bahkan hingga manca negara.
Oleh sebab itu, sebaiknya kalian bermalam di Desa Moni.
Ini agar kalian bisa menemukan momen keindahan sunrise.
Dari Desa Moni berangkatlah pukul 03.30 pagi menuju Danau Kelimutu, itu adalah waktu yang tepat untuk mendapati momen sunrise.
Dari atas Danau Kelimutu kalian akan menyaksikan panorama keindahan alam Desa Moni.
5. Transportasi Lengkap
Untuk trasportsi jangan khawatir,disini cukup lengkap.
Menuju Danau Kelimutu kalian dapat melalui jalur udara dan mendarat pada Bandara H. Hasan Aroeboesman.
Ini adalah bandara satu-satunya yang terdapat di Kabupaten Ende.
Setelah itu kalian melanjutkan perjalanan ke Desa Moni.
Desa ini adalah desa yang terletak di kaki Gunung Kelimutu.