Bengkulu, Ngenelo.net, – Update Korban Bencana Sumatera kembali dirilis BNPB pagi ini dengan angka yang semakin mengkhawatirkan. Dalam laporan resmi BNPB (https://gis.bnpb.go.id/bansorsumatera2025/) pada Kamis 4 Desember 2025 per pukul 10.27 WIB, tercatat 776 orang meninggal dunia akibat rangkaian banjir bandang hingga tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Data dalam Update Korban Bencana Sumatera tersebut juga mengungkap 564 orang dilaporkan hilang dan 2.600 lainnya mengalami luka.
Data ini menunjukkan betapa luasnya dampak bencana di tiga provinsi tersebut. Dalam penjelasan resmi, BNPB menegaskan bahwa proses pencarian masih dilakukan di sejumlah titik terpencil dan lokasi yang aksesnya tertutup material longsor, sehingga Korban Bencana Sumatera di perkirakan masih mungkin bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Update Korban Bencana Sumatera: Distribusi Korban di Tiga Provinsi
Rilis yang tercantum dalam Update Korban Bencana Sumatera pagi ini menyebutkan penyebaran korban meninggal di tiap wilayah. Di Aceh, tercatat 277 orang meninggal dan 193 orang hilang. Kondisi medan yang berat membuat proses evakuasi berjalan lambat, terutama di kawasan pegunungan yang terdampak longsor besar.
Sementara itu di Sumatera Barat, 200 orang meninggal dunia dan 212 orang masih hilang. BNPB mencatat beberapa desa masih terisolasi karena jembatan penghubung ambruk tersapu banjir bandang. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus mencoba membuka akses dengan alat berat.
Di Sumatera Utara, situasinya tidak kalah mengkhawatirkan. Update Korban Bencana Sumatera menyebutkan 299 korban meninggal dan 159 lainnya hilang. Wilayah terdampak berada di daerah aliran sungai yang pada malam kejadian mengalami luapan mendadak, menyebabkan puluhan rumah terseret arus.
Update Korban Bencana Sumatera: Kerusakan Infrastruktur dan Permukiman
Selain korban jiwa, Bencana Sumatera menampilkan data kerusakan yang mencolok. Sebanyak 10,4 ribu rumah rusak, dengan tingkat kerusakan mulai dari ringan hingga total. Di beberapa titik, pemukiman warga bahkan hilang tersapu banjir bandang. Selain itu dari data di sebutkan 50 kabupaten terdampak.
BNPB juga merilis data kerusakan fasilitas publik yang cukup signifikan:
- 74 fasilitas umum rusak
- 1 fasilitas kesehatan rusak
- 54 fasilitas pendidikan rusak
- 19 rumah ibadah rusak
- 27 jembatan rusak
Kerusakan ini menyebabkan distribusi bantuan logistik terganggu. Pemerinta tengah menyiapkan jalur darurat agar bantuan makanan, air bersih, hingga obat-obatan dapat mencapai para pengungsi.
Upaya Pemerintah dan Potensi Penambahan Data
BNPB menegaskan bahwa Jumlah Korban Bencana Sumatera bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sejumlah desa yang belum dapat di jangkau membuat data sementara ini berpotensi bertambah.
Bahkan, sebelumnya, Gubernur Aceh dalam pernyataanya di wartakan 4 kampung di nyatakan hilang setelah dihantam banjir bandang.
Dengan angka yang terus bergerak, Korban Bencana Sumatera menjadi perhatian nasional. Pemerintah pusat, daerah, dan berbagai organisasi kemanusiaan kini berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih mungkin di temukan serta memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi.

