Jumat, 28 November 2025 23:46 WIB

Astaga! Oknum Pelatih Futsal SMAN Favorit di Kepahiang ‘Pegang-pegang’ Anak Didiknya

NGENELO.NET, KEPAHIANG – Ulah oknum pelatih futsal sekaligus guru olahraga pada SMAN favorit di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu bikin geleng-geleng kepala.

Sang oknum pelatih futsal, sebut saja namanya Jantan nekat melakukan dugaan tindak asusila terhadap anak didiknya sendiri. Korban, Ranum (16)_ nama disamarkan yang masih duduk di bangku kelas XI SMAN favorit mendapatkan dugaan tindak pelecehan seksual dari sang oknum pelatih.

Parahnya, kejadian berlangsung disaat keduanya dalam rangka mengikuti sebuah turnamen tingkat nasional di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Plt. Kepala SMAN Favorit saat di wawancarai, Kamis 27 November 2025 membenarkan adanya kejadian memalukan yang menimpa sekolahnya.

Usai mendapatkan laporan, Selasa 25 November 2025 pihak sekolah langsung mengadakan rapat dan mengambil tindakan terhadap oknum pelatih futsal keesokan harinya.

Masih berstatus guru honorer, oknum pelatih futsal di ketahui merupakan guru olahraga di SMAN favorit Kepahiang. “Yang bersangkutan sudah kita nonaktifkan,” kata Kepsek.

Dari keterangan pelaku, dugaan tindak pelecehan dialami siswi SMAN favorit saat berada di dalam sebuah grab.

“Dari yang kami dapatkan laporannya, ada sentuhan fisik dari oknum guru terhadap siswi. Kejadiannya di luar sekolah. Kami sudah menonaktifkan oknum guru tersebut, Rabu. Ini tindakan yang sudah kami lakukan,” tutur Kepsek.

Adapun kejadian berlangsung saat korban bersama oknum guru sedang mengikuti turnamen futsal di Jakarta akhir pekan lalu. “Kalau kegiatannya itu, bukan kegiatan sekolah. Kami juga tak memberi penugasan, kegiatannya di luar sekolah,” terang Kepsek.

Sejauh ini, dugaan pelecehan yang di alami siswi SMAN favorit Kepahiang itu belum di laporkan kepada pihak yang berwajib.

Korban sendiri, di ketahui sudah kembali beraktivitas seperti biasanya di sekolah. “Untuk siswi kami, sudah masuk sekolah. Sekarang kan memang sedang ada ujian sekolah,” tambah Kepsek.

Kronologi Perbuatan Asusila Oknum Pelatih Futsal Kepahiang

Lantas, bagaimana kejadian ‘pegang-pegang’ yang sudah di lakukan oknum pelatih futsal terhadap siswi SMAN favorit di Kepahiang?

Diketahui, korban merupakan salah satu pemain dari klub futsal yang di asuh pelaku. Kebetulan di dalam tim, merupakan para siswi di SMAN favorit di kepahiang.

Singkatnya, usai memenangkan kompetisi di tingkat provinsi, tim yang di asuh oknum pelatih futsal berangkat ke Bekasi untuk mengikuti turnamen tingkat nasional akhir pekan lalu.

Di sini, korban menunjukkan potensinya hingga terpilih masuk dalam seleksi sebagai pemain futsal pilihan tingkat nasional.

Dari keterangan pihak keluarga, meski tak mewakili nama sekolah, pihak sekolah memberikan izin lantaran bermuatan positif meraih prestasi di bidang olahraga.

Usai pertandingan, saat tim futsal tiba di mess tiba-tiba oknum guru tersebut mengajak korban untuk pergi ke luar menggunakan grab dengan alasan akan membeli beberapa peralatan futsal.

Di sinilah, kelakuan miring sang oknum guru olahraga. Entah bagaimana, tangan sang guru mulai bermain dengan menyentuh bagian tubuh korban. Malah, versinya pihak keluarga sang guru sempat mencium kening korban.

Dari sini, korban sempat berontak hingga perbuatan asusila sang oknum guru terhenti sampai di sini saja.

“Kami dari pihak keluarga sudah tegaskan langsung kepada yang bersangkutan. Bahwa kejadian yang di alami anak kami ini adalah yang terakhir. Jangan ada lagi, siswi-siswi SMAN lainnya mengalami hal yang sama,” geram pihak keluarga korban.

Tak terima atas apa yang sudah menimpanya, korban pun mengadukan kepada keluarga dan rekan-rekannya.

Masih dari keterangan pihak keluarga, di ketahui sudah ada upaya mediasi antara korban dan oknum guru. Pihak oknum guru, sudah menyampaikan permintaan maaf dan permohonan damai kepada korban.

Pihak keluarga pun sudah menerima itikad baik dari oknum guru yang sudah memiliki istri sah tersebut. “Dari keluarga oknum guru sudah datang dan mengakui perbuatannya. Intinya sudah menyampaikan maaf dan ingin damai,” tutur juru bicara korban.

Tinggalkan komentar