Pesan Harian UJH, Ngenelo.net, – Saya pernah mengajar. Sadar betul bahwa yang di ajar itu anak orang lain. Bukan saudara apalagi anak tapi saat mengajar rasanya ‘lebih dari anak sendiri’ tak sampai hati mengata-ngatai anak dengan ucapan kotor, sumpah serapah apalagi sampai memukul.
Bila sampai memukul rasanya tidak pas untuk menyebutnya memukul tetapi “terpukul” artinya tidak dengan sengaja.
Koridor mengajar tidak sama dengan mendidik. Sebab mendidik bukan semata mentransfer ilmu tetapi lebih kepada adab. Misalnya, saat anak masuk ruang guru sambil berjalan dia mengucapkan…likuuum.
Pasti salah satu guru ada mendekati anak tersebut. Lalu menyampaikan. ‘Cubo elok-elok ucapan assalamu’alaikumnyo’ itu bukan mengajar.
Sebab, anak sudah tau ucapan salam tetapi mendidik agar benar dalam mengucapkan dan membiasakan cara yang benar.
Kalau dalam lingkungan sekolah ada anak-anak merokok bukan cuma tidak pantas tetapi ada UU yang mengatur tentang larangan merokok dilingkungan sekolah.
Kok, sekelas gubernur dan wakil gubernur kompak menyalahkan kepala sekolah dan langsung menjatuhkan sanksi ke kepala sekolah sementara anak yang merokok pasti merasakan di atas angin.
Ingat Nak. Bukan gubernur itu yang akan menolong kamu nanti tetapi Allah. Dan ingat, ada jutaan doa-doa nitizen untuk yang terzalimi dan untuk kamu si duta perokok.
Pagar Dewa, Jumat, 17 Oktober 2025
Salam Ujh

