Senin, 6 Oktober 2025 22:11 WIB

Korban Tambang Freeport Ditemukan, Proses Penyelamatan Resmi Dinyatakan Selesai

Mimika, Ngenelo.net, – Setelah hampir sebulan pencarian intensif, seluruh korban tambang Freeport akhirnya berhasil di temukan.

Tim gabungan PT Freeport Indonesia (PTFI), Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD, pada Minggu, 5 Oktober 2025, mengevakuasi lima pekerja yang sebelumnya tertimbun material basah di area Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah.

Dalam keterangan resmi Senin (6/10/2025), Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan bahwa kelima korban di temukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dengan temuan ini, total tujuh korban insiden luncuran material basah pada 8 September lalu berhasil d itemukan seluruhnya.

“Dengan penemuan ini, seluruh rekan kerja kami telah di temukan dan proses penyelamatan dinyatakan selesai. Sebelumnya, dua korban di temukan pada 20 September 2025,” ujar Tony Wenas.

Identitas Korban dan Proses Evakuasi Jenazah

Tim medis bersama pihak kepolisian telah melakukan identifikasi resmi terhadap para korban tambang Freeport tersebut. Lima korban yang ditemukan pada tahap akhir proses penyelamatan ialah:

1. Zaverius Magai, PT Redpath Indonesia

2. Holong Gembira Silaban, PT Redpath Indonesia

3. Dadang Hermanto, PT Redpath Indonesia

4. Balisang Telile, warga negara Afrika Selatan, PT Redpath Indonesia

5. Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili, PT Redpath Indonesia

Sementara, menurut keterangan PTFI, seluruh jenazah akan di terbangkan ke Jakarta untuk selanjutnya di kirim ke kampung halaman masing-masing.

Hanya jenazah Zaverius Magai yang akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika, sesuai permintaan keluarga.

Tony Wenas menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban tambang Freeport, termasuk dalam proses pemulangan dan penghormatan terakhir.

Ucapan Duka dan Apresiasi untuk Tim Penyelamat

Lebih lanjut, dalam pernyataannya, Tony menyampaikan duka mendalam atas kehilangan tujuh rekan kerja tersebut.

“Mereka adalah bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini membawa duka mendalam bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan bagi keluarga yang di tinggalkan,” tutur Tony.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap Tim Penyelamat yang bekerja tanpa lelah selama lebih dari tiga minggu di bawah tekanan kondisi geoteknik yang berat.

Menurutnya, volume material basah mencapai sekitar 800 ribu ton, membuat proses pencarian berjalan sangat menantang dan memakan waktu panjang.

“Tim bekerja siang dan malam di medan yang ekstrem. Terima kasih atas kerja keras dan doa seluruh pihak,” tambahnya.

Freeport Lanjutkan Investigasi Penyebab Insiden

Sementara, pasca di temukannya seluruh korban tambang Freeport, perusahaan memastikan bahwa tahap berikutnya adalah investigasi menyeluruh terhadap penyebab insiden.

Proses ini akan melibatkan tim ahli internal serta lembaga independen untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil.

“Investigasi akan menjadi dasar bagi kami dalam memperkuat sistem keselamatan kerja di tambang bawah tanah,” ujar perwakilan PTFI dalam rilis tambahan.

PT Freeport Indonesia berkomitmen untuk meninjau ulang semua prosedur keamanan di area tambang, termasuk sistem pemantauan stabilitas batuan dan pelatihan darurat bagi pekerja. Upaya ini di harapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.

Refleksi atas Tragedi di Tambang Freeport

Tragedi tambang Freeport di Grasberg Block Cave menjadi pengingat keras akan risiko tinggi dalam operasi tambang bawah tanah berskala besar. Di balik keberhasilan produksi mineral, faktor keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas utama.

Freeport menyatakan akan terus mendampingi keluarga korban serta memperkuat sistem keselamatan di seluruh lini operasionalnya. Dengan selesainya proses evakuasi, kini perhatian beralih pada hasil investigasi dan penerapan langkah pencegahan konkret untuk masa depan industri pertambangan di Indonesia.

Tinggalkan komentar